Unggahan Wanita di Medan Lakukan Percobaan Bunjuh Diri, Psikolog: Pasti Ada

Medan(MedanPunya) Sebuah unggahan yang menampilkan seorang wanita di Medan nekat melakukan aksi percobaan bunuh diri di sebuah mal, viral di media sosial Facebook. Adapun unggahan tersebut dibagikan oleh akun Facebook Hendrik Phan pada Senin (22/6) sekitar pukul 23.52 WIB.

Hingga berita ini diturunkan, unggahan yang di dalamnya terdapat beberapa video tersebut telah dilihat lebih dari 21.000 kali dan dibagikan lebih dari 545 kali.

Dalam unggahannya, Hendrik Phan menuliskan narasi sebagai berikut.

“PERCOBAAN UNTUK BUNUH DIRI DI SALAH SATU PUSAT PEMBELANJAAN DI MEDAN,” tulis akun Facebook itu.

Berdasarkan penelusuran di kolom komentar unggahan tersebut, lokasi kejadian berada di Thamrin Plaza, Kecamatan Medan Area, Kota Medan.

Guna mencari tahu bagaimana kronologi kejadian yang sebenarnya, wartawan menghubungi Kapolsek Medan Area, Kompol Faidir Chaniago.

Saat dikonfirmasi, Faidir membenarkan bahwa kejadian percobaan bunuh diri tersebut terjadi di wilayah hukum Polsek Medan Area. Adapun peristiwa tersebut terjadi di Thamrin Plaza pada Sabtu (20/6) sekitar pukul 16.30.

“Iya benar. Aksi itu dilakukan oleh seorang wanita berinisial WA dengan mencoba bunuh diri dari lantai 7 di Thamrin Plaza,” kata Faidir, Rabu (24/6).

Lebih lanjut, Faidir menjelaskan kronologi dari kejadian yang tak patut untuk ditiru tersebut.

Awal kejadiannya, seorang wanita berinisial WA yang melakukan percobaan bunuh diri datang ke Thamrin Plaza bersama dua orang temannya.

Mereka bertiga, lanjut Faidir, pergi ke pusat perbelanjaan tersebut untuk berjalan-jalan karena selama ini tidak boleh keluar rumah karena Covid-19.

“Pergi ke Thamrin Plaza untuk jalan-jalan berhubung selama ini tidak boleh keluar sudah tiga bulan karena adanya wabah Covid-19,” jelas Faidir.

Saat akan naik ke lantai tujuh menggunakan eskalator, WA tiba-tiba berusaha naik ke pembatas untuk melompat dari ketinggian. Untung saja aksi WA terlihat oleh sekuriti yang saat itu sedang berjaga dan secara sigap langsung mengamankan wanita berusia 23 tahun tersebut.

Faidir mengungkapkan, pihaknya lantas memanggil orangtua dari WA untuk meminta penjelasan lebih lanjut.

Orangtua WA, Faidir mengatakan, juga telah membuat surat perjanjian yang berisi bahwa dirinya akan menjaga anaknya agar kejadian tersebut tak terulang kembali.

Usut punya usut, lanjut Faidir, motif WA melakukan percobaan bunuh diri diduga karena mempunyai penyakit yang tak kunjung sembuh. Terlebih, sudah tiga bulan ini WA tidak lagi berobat guna mengobati penyakitnya.

“Korban diduga mengalami sakit dan sudah selama 3 bulan belakangan ini tidak berobat lagi,” imbuhnya.

Dosen Fakultas Psikologi Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Laelatus Syifa menjelaskan, latar belakang mengapa orang nekat lakukan percobaan bunuh diri sangatlah kompleks.

Menurutnya, tidak bisa dengan serta merta mengatakan bahwa sebuah peristiwa menjadi penyebab seseorang melakukan usaha bunuh diri.

“Tidak bisa langsung dikatakan begitu, ada yang dikenal sebagai peristiwa pemicu,” kata Laelatus, Rabu (24/6).

Adapun peristiwa pemicu, lanjut dia, seperti halnya pemantik dalam senjata api.

Tampak sebagai penyebab, tetapi sebenarnya orang melakukan percobaan bunuh diri dikarenakan peristiwa yang sangat kompleks.

“Bisa perpaduan antara faktor internal dan eksternal individu,” kata dia melanjutkan.

Mungkin saja wanita yang nekat melakukan aksi percobaan bunuh diri tersebut memiliki banyak masalah dan beban dalam hidupnya.

“Namun, sebuah kejadian (peristiwa pemicu) tampak menjadi penyebab individu melakukan bunuh diri,” katanya.

Menurut Laelatus, memiliki penyakit yang tak kunjung sembuh juga dapat menyebabkan seseorang depresi.

Hal itu dikarenakan orang tersebut harus menghadapi rasa sakit dalam waktu yang lama, termasuk masalah lain yang harus dihadapi.

“Orang yang mengalami hal demikian dan jika ada beban, bisa sharing dengan orang yang dipercaya. Itu bisa mengurangi beban emosional seseorang,” jelas Laelatus.

Bila enggan untuk berbagi cerita, Laelatus melanjutkan, orang tersebut dapat mencari pertolongan baik dari tenaga medis maupun psikolog.***kps/mpc/bs

Berikan Komentar:
Exit mobile version