Manchester(MedanPunya) Arab Saudi datang ke Liga Inggris usai konsorsiumnya menguasai Newcastle United. Bos Liverpool dan Manchester United dikabarkan menentangnya.
Public Investment Fund (PIF) resmi mengakusisi 80 persen saham Newcastle pada Kamis (7/10). 20 persen saham The Toon Army lainnya dikuasai Amanda Staveley dan the Rueben brothers.
Datangnya kucuran dana Arab Saudi rupanya tak cuma ditentang pegiat Hak Asasi Manusia, yang menyoroti trek rekor pelanggaran HAM Arab Saudi. Bos-bos klub Premier League lainnya dikabarkan juga tak senang.
Beberapa tim raksasa Premier League kabarnya meminta rapat dengan Premier League untuk membahas masalah ini. Mereka ingin agar pihak Arab Saudi ditolak masuk Liga Inggris.
Beberapa tim raksasa itu antara lain Liverpool, Manchester United, Arsenal, dan Tottenham Hotspur. The Lilywhites kabarnya siap menjadi pelobi ke Premier League.
Datangnya PIF, yang diketuai Pangeran Arab Saudi Mohammed Bin Salman, membuat Newcastle United diyakini bakal menjadi kekuatan baru di Liga Inggris, bahkan Eropa, dalam beberapa tahun ke depan. Kucuran dana berlimpah, di mana PIF punya aset lebih dari Rp 6.000 triliun, menjadi alasannya.
Hal itu sempat diutarakan Gubernur PIF, Yasir Al-Rumayyan. Ia menyebut para penggemar kini bisa berharap sesuatu pada klub.
“Yang terpenting, anda bisa berharap ambisi. Seperti Anda, kami ingin membuat tim sukses yang konsisten. Kami di sini untuk membangun sukses jangka panjang,” katanya.
“Memiliki klub ini bukan tanggung jawab yang kami anggap enteng, dan kami tidak akan melupakan betapa pentingnya menjadi bagian Newcastle. Kami akan fokus pada hal itu agar menghadirkan sukses jangka panjang,” ujarnya.***dtc/mpc/bs