Madrid(MedanPunya) Mundurnya sejumlah klub membuat European Super League layu sebelum berkembang. Namun, presiden Real Madrid Florentino Perez yang juga jadi salah satu penggagas European Super League menyebut proyek ini belum mati.
Pada Senin (19/4) lalu, Real Madrid bersama 11 klub top Eropa mendeklarasikan European Super League. Gagasan tersebut kemudian mengundang pro dan kontra.
European Super League dinilai menutup lahirnya persaingan sepakbola secara sehat. Kompetisi yang hanya mempertemukan tim-tim elite itu dinilai melanggar prinsip fair play.
“Saya sedih dan kecewa karena kami sudah mengerjakan proyek ini selama tiga tahun dan mungkin kami belum menjelaskannya dengan baik,” ujar Florentino Perez dalam acara radio El Larguero.
“Format Liga Champions sudah kuno dan cuma menarik mulai perempatfinal. Format ini jelas tidak berhasil, jadi kami pikir kami bisa menggagas format di mana tim-tim paling penting di Eropa saling berhadapan sejak awal musim.”
“Kami menghitung-hitung angkanya dan merasa kami bisa menghasilkan uang lebih banyak, lebih banyak uang juga untuk tim-tim lain.”
Masifnya gelombang protes, terutama dari suporter, kemudian membuat enam tim Inggris mundur dari European Super League, Rabu (21/4). Atletico Madrid dan Inter Milan kemudian juga memutuskan menarik diri dari proyek ini.
Sementara itu, sikap AC Milan soal European Super League masih abu-abu dan belum tegas menyatakan mundur. Sedangkan Barcelona masih bungkam.
Mundurnya delapan klub tersebut membuat bos Juventus, Andrea Agnelli, mengakui kalau European Super League tidak bisa dijalankan. Namun, Florentino Perez menyebut kalau proyek ini masih ada.
“Proyek ini dalam posisi stand-by. Kami akan terus berusaha,” ucap Perez.
“Saya yakin kalau proyek ini tidak berhasil, maka proyek lain yang mirip akan berjalan,” kata Florentino Perez soal European Super League.***dtc/mpc/bs