Roma(MedanPunya) Menjamu mantan klubnya, Borussia Dortmund, pada laga pembuka Grup F Liga Champions musim 2020-2021, Rabu (21/10/2020) dini hari WIB, di Stadion Olimpico membuat penyerang Lazio, Ciro Immobile, tampil penuh semangat. Immobile mencetak satu gol dan satu asis untuk memberikan kemenangan perdana bagi ”Si Elang” pada Liga Champions dalam 13 tahun.
Penyerang tim nasional Italia itu sempat menjajal bermain di Liga Jerman bersama Dortmund pada musim 2014-2015. Meskipun direkrut ”Die Borussen” dengan predikat pencetak gol terbanyak Liga Italia, Immobile ternyata tidak mampu memenuhi ekspektasi di Jerman. Selama 34 laga berseragam kuning hitam khas Dortmund, Immobile hanya mencetak 10 gol.
Oleh karena itu, kedatangan Dortmund yang diperkuat penyerang muda, Erling Haaland, menjadi momen yang tepat bagi Immobile untuk membuktikan diri sebagai peraih gelar sepatu emas musim lalu. Bermain sebagai kapten tim, penyerang berusia 30 tahun itu menunjukkan efektivitas di lini depan. Laga baru berjalan enam menit, Immobile mampu membuka keunggulan tim tuan rumah lewat sontekan bola yang mengecoh kiper Dortmund, Marwin Hitz.
Gol itu menjadi gol perdana tim berjuluk Si Elang pada Liga Champions dalam 13 tahun. Sebelum musim ini, Goran Pandev menjadi pemain terakhir Lazio yang mampu mencetak gol pada kompetisi antarklub paling bergengsi di dunia itu. Pandev menciptakan gol pada laga pamungkas grup Liga Champions edisi 2007-2008, Desember 2007. Kala itu, Lazio tumbang dari tim raksasa Spanyol, Real Madrid, 1-3.
Selama 81 menit bermain, Immobile menjadi pemain Lazio yang paling banyak melakukan tembakan ke arah gawang Dortmund, yakni tiga kali. Dari tiga percobaan itu, dua tembakan di antaranya mampu mengarah ke gawang. Jumlah itu hanya kalah dari Haaland yang menciptakan empat tembakan.
Menurut Immobile, laga kontra Dortmund terasa emosional bagi dirinya dan Lazio. Selain dirinya ingin membuktikan diri sebagai salah satu penyerang terbaik di Eropa, Lazio juga akhirnya mampu kembali berlaga di Liga Champions. Ia pun menilai, semua skuad Si Elang mampu menampilkan penampilan terbaik pada awal musim ini.
”Kami harus mampu melanjutkan permainan seperti ini, kami membutuhkan konsistensi. Jika mampu menjaga permainan, saya yakin kami bisa mengalahkan siapa pun,” ucap Immobile.
Keunggulan Lazio diperbesar lewat kesalahan Hitz mengantisipasi sepak pojok tim tuan rumah pada menit ke-23. Haaland sempat memperkecil ketertinggalan dan membuka asa Dortmund untuk membawa pulang poin setelah mencetak gol pada menit ke-71.
Namun, Immobile kembali menghadirkan mimpi buruk bagi lini belakang Dortmund yang dipimpin Mats Hummels. Immobile melakukan penetrasi di sisi kanan kotak penalti Die Borussen, lalu memberikan asis kepada Akpa Akpro untuk memastikan kemenangan Si Elang menjadi 3-1.
Kemenangan di Liga Champions seakan menjadi pembalasan setimpal Lazio atas permainan buruk di kancah domestik. Di Liga Italia musim ini, Lazio masih terdampar di posisi ke-15. Dalam empat laga, Si Elang baru meraih satu kemenangan, satu imbang, dan sudah dua kali menderita kekalahan.
”Inilah cara kami untuk bereaksi atas kekalahan dari Sampdoria di liga, akhir pekan lalu. Kami telah membuktikan bisa semakin kuat apabila mampu bermain kompak sebagai sebuah tim,” kata bek Lazio, Francesco Acerbi.
Pelatih Lazio Simone Inzaghi memuji kerja keras yang dilakukan anak asuhannya sepanjang laga. Menurut Inzaghi, penampilan solid di lini belakang menjadi kunci Lazio untuk meraih poin penuh pada laga perdana fase grup itu. Selama 90 menit, kiper Lazio, Thomas Strakosha, mampu melakukan enam penyelamatan dari tujuh tembakan pemain Dortmund yang mengarah ke gawangnya.
Meski mampu menang pada laga pembuka, Inzaghi menilai, Dortmund masih menjadi favorit untuk memuncaki klasemen pada akhir fase grup. ”Segala kemungkinan masih bisa terjadi di grup ini. Dortmund tetap yang terkuat karena memiliki pengalaman dan diisi pemain berkualitas,” ucap pelatih berusia 44 tahun itu.
Kapten Dortmund, Marco Reus, mengatakan, para pemain Dortmund tertidur pada awal laga sehingga tidak mampu mengantisipasi sejumlah peluang Lazio yang tercipta melalui skema serangan balik. Ia menekankan, Dortmund memainkan laga yang buruk sehingga pantas menerima kekalahan itu.
”Kami kalah karena membiarkan mereka memanfaatkan detail kecil di setiap momen. Di sisi lain, kami tidak cukup berambisi mencetak gol di kotak penalti mereka, lalu kualitas operan dan tekanan kami tidak seperti biasanya,” kata Reus.
Hal serupa disampaikan Direktur Olahraga Dortmund Sebastian Kehl. Ia meminta skuad Dortmund untuk segera bangkit pada laga selanjutnya.
”Semua pemain melakukan banyak kesalahan. Jika kami tidak segera memperbaiki diri, kami tidak bisa berharap melangkah jauh di Liga Champions musim ini,” ujar Kehl, yang pernah membela Dortmund pada periode 2002-2015, seperti dilansir pada laman UEFA. Dalam dua musim terakhir, Dortmund selalu mampu lolos ke babak 16 besar Liga Champions.
Atas hasil itu, Lazio sementara memimpin Grup F. Si Elang unggul selisih gol atas duta Belgia, Club Brugge, yang menang 2-1 dalam laga tandang melawan wakil Rusia, Zenit. Itu adalah raihan tiga poin kedua juara Liga Belgia itu dalam 19 laga di Liga Champions.***kps/mpc/bs