Madrid(MedanPunya) Bos LaLiga, Javier Tebas, kembali mengungkapkan kritiknya kepada Paris Saint-Germain dan Manchester City. Keduanya dianggap mendapat manfaat kepemilikan negara.
Tebas amat kritis dengan aktivitas transfer PSG dan Man City. Dia menilai kedua klub milik bos-bos Timur Tengah itu telah melanggar Financial Fair Play (FFP).
Paling baru, Tebas mengecam PSG dan Man City yang menghamburkan banyak uang demi satu pemain. PSG mempertahankan Kylian Mbappe dengan kontrak anyar senilai 150 juta euro, sementara Man City mendatangkan Erling Haaland seharga 75 juta euro.
Javier Tebas menuding Paris Saint-Germain dan Manchester City tetap bisa mengeluarkan uang besar meski sudah jor-joran pemain lantaran klub mendapat manfaat kepemilikan negara. Menurutnya, hal itu amat membahayakan sepakbola Eropa.
“PSG telah kehilangan 200 atau 300 juta euro per musim. PSG dan City pernah dijatuhi sanksi dari UEFA, tapi hukuman itu dicabut Pengadilan Arbitrase Olahraga dalam dua keputusan yang aneh,” kata Tebas.
“Kami mengecam ini karena tidak mungkin ada pemasukan setelah Mbappe diperpanjang, begitu pula Man City dengan Haaland karena semua orang tahu bagaimana Raiola mengumpulkan cuan,” sambungnya.
“Kami tidak hanya akan membawa masalah ini ke UEFA, tapi juga administrasi hukum Prancis. Ini lebih berbahaya daripada European Super League,” sambungnya.
“Ini harus dihentikan, Real Madrid benar telah mengeluhkan masalah tersebut,” Javier Tebas mengungkapkan.***dtc/mpc/bs