Barcelona(MedanPunya) Ronald Koeman mengaku masih kabur soal masa depannya di Barcelona, Terlebih Koeman merasa tak didukung sepenuhnya oleh manajemen.
Koeman ditunjuk di era Josep Maria Bartomeu masih jadi presiden klub. Dia dikontrak dua tahun menjadi pengganti Quique Setien yang dipecat akhir musim lalu.
Dengan kondisi keuangan klub yang berantakan akibat pandemi virus corona, Koeman harus melakoni musim debutnya dengan keterbatasan. Pemain incaran gagal didapat sehingga harus memaksimalkan yang ada.
Sempat terseok-seok di awal musim hingga Desember, Barcelona lantas tancap gas dengan melalui 19 laga tanpa kalah, sebelum dihentikan Real Madrid. Barcelona beberapa kali hampir mengudeta puncak klasemen tapi selalu gagal di masa-masa genting, dan akhirnya tersingkir dari persaingan pekan lalu.
Setali tiga uang, Barcelona juga tampil buruk di Liga Champions setelah disingkirkan Paris Saint-Germain di babak 16 besar. Gelar Copa del Rey yang didapat rasanya belum cukup memuaskan dahaga suporter termasuk petinggi klub.
Apalagi di tengah musim, Barcelona melakukan pemilu presiden dan terpilihlah Joan Laporta. Nah, naiknya Laporta ini disertai dengan isu Koeman akan dipecat dan digantikan Xavi Hernandez.
Isu tersebut terus digaungkan media-media lokal dan terutama Laporta sebagai presiden, mengingat dia dekat dengan Xavi. Hal ini bikin Koeman muak karena merasa tidak dihargai.
“Anda harus lebih menghormati pelatih dan pemain. Menjelang akhir musim ini, saya tidak merasakan dukungan dari klub,” ujar Ronald Koeman.
“Mereka seenaknya membuat berita. Para pemain tidak pantas diperlakukan seperti itu, harusnya bisa lebih baik,” sambungnya.
“Saya tahu dan saya terima kalau di sini tekanannya besar. Tapi terkadang media di negara ini terlalu ikut campur dengan urusan masa depan pelatih dan menurut saya itu tidak pantas.”***dtc/mpc/bs