Lewandowski: Juergen Klopp Adalah “Guru yang Buruk”

Munich(MedanPunya) Striker Bayern Muenchen, Robert Lewandowski, membeberkan kenangannya dengan Juergen Klopp saat masih bekerja sama di Borussia Dortmund.

Menurut Lewandowski, Klopp merupakan sosok “guru yang buruk” pada saat itu.

Namun, konteks buruk yang dimaksud di sini adalah dalam arti yang baik karena baginya Klopp bak seorang ayah.

Juergen Klopp merupakan sosok penting yang mambawa Lewandowski ke Dortmund dari Lech Poznan pada 2010 silam.

Ia rekrut dengan mahar yang hanya senilai empat juta pounds atau berkisar Rp 76 miliar.

Kendati saat itu Lewandowski belum berlabel sebagai striker top, bersama Klopp pemain asal Polandia itu mampu mencapai level tersebut.

Ia menikmati empat musim menakjubkan di bawah asuhan Klopp dengan mencetak 103 gol dari 187 laga dan membawa Dortmund meraih dua gelar yakni, Bundesliga dan DFB-Pokal.

Kemonceran Lewandowski mencuat bukan saja berkat polesan Klopp, melainka ikatan kuat dengan manajer karismatik asal Jerman itu.

Striker 32 tahun itu kemudian memberikan gambaran bagaimana hubungan mereka dengan musim 2011-2012 sebagai cerminannya.

“Ketika musim kedua dimulai, saya masih berjuang,” kata Lewandowski.

“Saya juga merasa Jurgen menginginkan sesuatu dariku, tapi saya tidak mengerti persis apa.”

“Jadi setelah kekalahan yang sangat buruk dari Marseille di Liga Champions. Saya pikir kami kalah 3-0 saat itu dan saya pergi menemuinya.”

“Saya berkata, ‘Jurgen, ayolah. Kami harus bicara. Katakan saja apa yang Anda harapkan dari saya.’ Namun, saya tidak dapat mengingat semua yang dia katakan kepada saya,” tandanya.

“Bahasa Jerman saya belum bagus saat itu, tetapi melalui beberapa kata yang saya tahu dan dari bahasa tubuhnya, kami dapat saling memahami.”

“Tiga hari kemudian, saya mencetak hattrick dan menorehkan satu gol lagi melawan Augsburg. Kami menang 4-0, dan itu adalah titik balik bagi saya. Itu masalah mental.”

“Kemudian, saya menyadari bahwa percakapan dengan Jurgen seperti percakapan dengan mendiang ayah saya,” lanjut Lewandowski.

“Saya bisa berbicara dengan Jurgen tentang apa pun. Saya bisa memercayainya. Dia laki-laki yang berkeluarga, dan dia punya banyak empati untuk apa yang terjadi dalam kehidupan pribadimu.”

Lewandowski dan Klopp kemudian memenangkan double winners pada musim 2011-2012.

Lebih lanjut, pemain yang tengah membela Bayern Muenchen sejak 2014 lalu itu secara lucu merefleksikan mengapa mantan manajernya adalah “guru yang buruk”.

“Jurgen bukan hanya sosok ayah bagi saya. Sebagai seorang pelatih, dia seperti guru yang buruk. Namun, maksud saya itu dalam arti kata yang terbaik,” tambahnya.

“Biar saya jelaskan. Ingat kembali saat Anda masih di sekolah. Guru mana yang paling Anda ingat? Bukan orang yang membuat hidupmu mudah dan tidak pernah mengharapkan apapun darimu.”

“Jelas bukan itu, Anda pasti ingat guru yang buruk, orang yang tegas dengan Anda. Orang yang menekan Anda dan melakukan segalanya untuk mendapatkan yang terbaik dari Anda.

“Itu lah guru yang membuatmu lebih baik bukan? Jurgen juga seperti itu,” pungkas pemain terbaik FIFA tahun 2020 itu.***kps/mpc/bs

 

Berikan Komentar:
Exit mobile version