MU Tersingkir dengan Sesal dan Tanda Tanya

Manchester(MedanPunya) Ada sesal dan tanda tanya dari Manchester United usai disingkirkan Middlesbrough di babak keempat Piala FA. Drama ini seharusnya bisa dihindari.

Manchester United disingkirkan Middlesbrough di babak keempat Piala FA, Sabtu (5/2) dini hari WIB. Bertanding di Old Trafford, MU tampil sangat dominan sejak sepak mula.

Mereka bahkan sudah mendapatkan penalti di menit ke-20, tapi gagal dimaksimalkan. Eksekusi Cristiano Ronaldo melebar.

MU lantas unggul berkat Jadon Sancho. Tapi Middlesbrough bisa menyamakan lewat gol kontroversial Matt Crooks di menit ke-64, diawali serangan balik.

Tak ada gol tercipta sampai babak tambahan usai. MU kalah 7-8 dan tersingkir setelah eksekusi Anthony Elanga di babak adu penalti melambung.

Manajer MU Ralf Rangnick menyesalkan kegagalan timnya memaksimalkan peluang-peluang. Mereka punya 30 tembakan, sembilan kans on target, dan dua peluang mengenai tiang/mistar gawang.

Buruknya penyelesaian akhir MU itu yang memberikan napas buat Middlesbrough. Tapi ‘Setan Merah’ juga kecewa berat gol tim tamu disahkan, kendati terjadi handball dalam prosesnya.

Bola memang sempat mengenai Duncan Watmore, sesaat sebelum ia mengoper ke Crooks. Tapi wasit dan Video Assistant Referee (VAR) memutuskan gol tetap sah karena itu handball tak disengaja, dengan bola lebih dulu memantul ke tanah.

“Luar biasa mengecewakan, kami seharusnya bisa menang dan mengunci pertandingan di babak pertama. Peluang kena mistar, tiang, gagal penalti, banyak sekali peluang. Seharusnya bisa 2-0 atau 3-0,” ungkap Ralf Rangnick.

“Kami kebobolan gol yang saya tak bisa pahami kenapa bisa disahkan. Dia mengontrol bola dengan tangannya. Pada saat mereka mencetak gol, jelas bahwa VAR semestinya tak membiarkan gol ini sah.”

“Kami sendiri tak terposisi dengan baik di momen itu, terlalu terbuka dan membiarkan mereka menyerang balik. Kami seharusnya bisa memenangi pertandingan ini, sih,” imbuhnya.

Rangnick juga membicarakan Anthony Elanga, yang ‘membuat’ MU gagal melaju ke babak berikutnya. Pemain 19 tahun itu sangat terpukul.

“Anthony Elanga, semua orang bisa membayangkan bagaimana kondisinya, dia hancur dan sangat kecewa. Itu penalti kedelapan yang mana semua eksekutor sebelumnya berhasil,” ujar Rangnick.***dtc/mpc/bs

 

Berikan Komentar:
Exit mobile version