London(MedanPunya) Premier League terus berupaya memerangi pembajakan tayangan pertandingan. Diwanti-wanti menonton streaming ilegal berisiko fatal.
Sebagai liga paling populer di dunia, Premier League paling banyak ditonton oleh para suporter di seluruh dunia. Wajar jika banyak fans yang kesulitan mendapatkan akses menonton langsung di stadion.
Maka menyaksikan lewat layar kaca jadi salah satu cara fans mendekatkan diri dengan tim idola. Tapi, masalah baru datang ketika tidak semua fans mampu untuk membayar biaya langganan tayangan Premier League setiap musimnya.
Mengingat liga dipenuhi banyak pemain bintang, sudah pasti harga hak siar mahal dan cenderung naik setiap musimnya. Inilah mengapa para pemegang hak siar kerap memasang harga tinggi.
Kondisi ini membuat fans yang ingin menonton harus mencari jalan pintas, yakni lewat streaming ilegal yang tentunya bisa diakses dengan bebas dan mudah. Anda hanya perlu koneksi internet yang stabil untuk melihat tim Anda beraksi.
Meski menggiurkan karena gratis, layanan streaming ilegal ini juga menyimpan banyak risiko yang akan membahayakan penggunanya. Minimnya sistem keamanan akan berisiko besar untuk gawai yang digunakan para suporter, baik itu lewat laptop, ponsel, atau tablet.
Risikonya bisa macam-macam seperti peretasan, pencurian data, dan juga virus yang bisa membahayakan penggunanya. Itulah mengapa Premier League terus mempromosikan perang menghadapi pembajakan di seluruh dunia, terutama di kawasan Asia Tenggara.
Melalui kampanye Boot Out Piracy, Premier League ingin menekan sekecil mungkin angka pembajakan. Bahkan Premier League meminta bantuan para pemain seperti Casemiro dan Diogo Jota untuk mengkampanyekan.
“Kami tahu betapa tingginya minat penggemar di Indonesia dan di seluruh Asia terhadap sepak bola Liga Inggris Premier League. Melalui kampanye ‘Boot Out Piracy’, kami terus menekankan besarnya risiko menonton pertandingan melalui streaming ilegal. Orang-orang yang melakukan hal tersebut tidak hanya kehilangan pengalaman menonton terbaik, namun juga menghadapi berbagai bahaya keamanan siber,” ujar Kevin Plumb selaku General Counsel Premier League.
“Dengan mengakses konten bajakan, pengguna membuat diri mereka sendiri rentan terhadap pelaku kejahatan, yang menggunakan berbagai metode untuk membobol perangkat pengguna. Hal ini dapat menyebabkan berbagai masalah, antara lain, penipuan dan pencurian identitas.”
“Kami tahu kampanye perangi pembajakan ini tidak mudah, karena terjadi di mana-mana. Maka kami sudah meminta para penikmat Premier League untuk lebih sadar akan bahaya yang mengintai.”
Di Indonesia, layanan streaming bajakan masih rutin dijumpai mengingat mahalnya harga berlangganan Premier League selama musim. Oleh karenanya, Vidio sebagai pemegang lisensi resmi berupaya untuk memberikan penawaran menarik agar aksi Mohamed Salah dkk. bisa ditonton dengan mudah, aman, dan nyaman.
Itulah mengapa sejak musim 2023/2024, Vidio menyediakan paket berlangganan paling murah, yakni Rp 25 ribu. Anda bisa menyaksikan pertandingan langsung lewat gawai Anda, meski masih muncul iklan sesekali.
“Kami dari Vidio berupaya untuk memberikan layanan terbaik yang terjangkau kepada para fans Premier di Indonesia. Dengan harga Rp 25 ribu (tidak sampai 2 dolar AS), mereka sudah bisa menyaksikan. Ini jadi cara kami untuk mengedukasi sekaligus mengajak para fans agar tidak lagi menonton tayangan Premier League secara bajakan. Sejauh ini langkah kami terbilang bagus, semoga saja akan terus bertambah,” ujar Senior VP Legal Vidio Golda Pangaila.***dtc/mpc/bs