Xavi Marah Dengar Pernyataan Barcelona Mengalami Minikrisis

Barcelona(MedanPunya) Pelatih Barcelona, Xavi Hernandez, marah mendengar pernyataan timnya mengalami minikrisis sehingga gagal menang melawan Girona.

Menurutnya, Barca dalam situasi bagus dalam usaha merengkuh gelar juara LaLiga 2022-23.

Barcelona harus puas bermain imbang tanpa gol dalam Derbi Catalan melawan Girona di Camp Nou, Senin (10/4) atau Selasa dini hari WIB.

Blaugrana membuang kesempatan melebarkan jarak dengan sang rival abadi, Real Madrid, karena kehilangan dua poin.

Meski demikian, hasil imbang tak terlalu buruk mengingat Real Madrid justru kalah dalam laga sehari sebelumnya. Ketika menjamu Villarreal, Los Blancos menyerah 2-3.

Alhasil, tambahan satu poin melawan Girona membuat Barca unggul 13 angka atas sang juara bertahan.

Ini membuat kans Barca terbuka lebar untuk merengkuh kembali gelar juara LaLiga yang terakhir kali diraih pada 2018-19.

Akan tetapi, performa Barca yang tak terlalu meyakinkan sepanjang musim 2022-23 ini memunculkan beberapa nada sumbang.

Pasukan Xavi ditengarai mengalami krisis kecil sehingga mereka tak terlalu dominan seperti yang diharapkan.

Indidkasinya, Barca tersingkir dari pentas Eropa. Itu dimulai ketika gagal melewati fase grup Liga Champions yang membuatnya turun kasta ke Liga Europa, sebelum dieliminasi Manchester United.

Di pentas Copa del Rey, Barca pun tak bisa melanjutkan kiprahnya karena disingkirkan Real Madrid pada babak semifinal.

Sempat unggul 1-0 berkat kemenangan di kandang lawan, Blaugrana justru tak berdaya di Camp Nou pada leg kedua karena menyerah 0-4 pada Rabu pekan lalu.

Namun Xavi menepis anggapan tersebut. Dia justru marah karena mereka yang mengkritik tak menghargai perjuangan timnya yang berusaha bangkit pasca-era Lionel Messi.

“Minikrisis? Saya merasa luar biasa membicarakan hal ini ketika anda unggul 13 poin atas Madrid dan 15 di poin dari Atletico Madrid. Bagi saya, kata krisis tidak menghasilkan sesuatu yang positif,” ujar Xavi.

“Saya menonton program hari ini yang mengatakan bahwa ini liga terlemah. Saya marah ketika mendengarnya karena semua orang di klub sudah bekerja keras pada era setelah Messi untuk berada di posisi sekarang. Ini sama sekali tak mudah.”

Mantan playmaker timnas Spanyol ini tak menampik penyelesaian akhir menjadi titik lemah saat melawan Girona. Padahal, Barca mendominasi penguasaan bola.

“Kami dalam situasi sangat bagus. Kami mencoba dan memainkan pertandingan dengan baik dan memiliki peluang menang. Kami sangat bagus dalam melakukan tekanan tetapi lemah dalam penyelesaian akhir. Saya pikir kami layak menang,” ujarnya.***kps/mpc/bs

 

Berikan Komentar:
Exit mobile version