Bikin Netizen Geram, Ivan Gunawan dan Saipul Jamil Jadikan Kasus Pelecehan Seksual Sebagai Bahan Candaan

MedanPunya – Viral di media sosial sebuah video yang memperlihatkan artis Ivan Gunawan dan Saipul Jamil melontarkan candaan soal kasus pelecehan seksual. Hal ini menuai kritik tajam dan amarah dari netizen.

Dalam video yang beredar yang diunggah akun @ayambberkah di X, terlihat Ivan Gunawan tengah menggelar Open House saat Lebaran di rumahnya. Dalam momen kumpul bersama tersebut, Ivan mengadakan kuis untuk tamu undangan dan menyiapkan hadiah berupa uang.

Salah satu pertanyaan yang diajukan Ivan Gunawan adalah, “Siapa artis yang pernah kena kasus pencabulan?”

Ramai para tamu yang hadir kemudian mengangkat tangan hendak menjawab. Namun, terdengar jelas suara Saipul Jamil mengucapkan namanya sendiri dengan lantang berulang kali.

Ivan Gunawan kemudian memberikan sejumlah uang kepada Saipul Jamil karena menjawab kuis. Saipul Jamil kemudian membahas kasus pencabulan yang pernah dilakukannya.

“Sebenarnya bukan pencabulan, penghisapan,” ucap Saipul Jamil yang kemudian disambut dengan tawa para tamu yang hadir.

Aksi Ivan Gunawan dan Saipul Jamil yang melontarkan candaan soal kasus pelecehan seksual membuat netizen geram. Netizen menilai keduanya tidak menunjukkan empati sama sekali kepada korban.

Sebagai informasi, Saipul Jamil pernah melakukan pencabulan terhadap anak laki-laki di bawah umur pada 2016. Atas perbuatanya, Saipul Jamil divonis hukuman penjara tiga tahun. Namun, vonis 3 tahun itu diperberat di tingkat banding. Hukuman Saipul Jamil di kasus pencabulan menjadi 5 tahun penjara.

Netizen mempertanyakan mengapa para artis dan tamu yang hadir di acara tersebut bisa bercanda dan tertawa atas kasus pencabulan yang pernah dilakukan Saipul Jamil.

“Korbannya bisa aja masih hidup dengan traumanya, sedangkan orang-orang ini dengan sengaja dan sadar ngejokes sexual harassment dengan pelaku,” tulis netizen di platform X.

“Should’ve stayed in the jail longer bener-bener gaada penyesalannya itu mah, minimal malu lah,” tulis netizen lainnya.

Atas perbuatannya, Ivan Gunawan mengakui kesalahannya dan meminta maaf. Melalui video yang diunggah di akun Instagramnya, Ivan Gunawan mengatakan bahwa candaan yang ia lontarkan tidak seharusnya dilakukan.

“Saya mengaku salah. Ini suatu kesalahan besar, dan “bercandaan kalangan sendiri” bukanlah pembelaan. Saya sepenuhnya salah. Semoga saya bisa lebih bijak dan banyak belajar dr kesalahan yang telah saya perbuat,” ujar Ivan.

Ivan juga meminta maaf kepada orang-orang yang pernah mengalami pelecehan seksual.

“Pada kesempatan ini, saya juga ingin meminta maaf kepada semua masyarakat yang menyaksikan video tersebut. Dan khususnya buat temen-temen yang pernah mengalami kekerasan seksual. Saya tau sangat sulit untuk bisa melupakan setiap permasalahan yang telah kalian alami. Sekali lagi saya mohon maaf,” ungkapnya.

Poppy Dihardjo, perempuan yang aktif dalam menyuarakan hak-hak perempuan dan menjadi pendamping psikososial korban tindak kekerasan, ikut berkomentar atas candaan tidak pantas yang dilontarkan Ivan Gunawan dan Saipul Jamil.

Menurutnya, masyarakat terkadang tidak sadar kalau mereka masih memberi ruang untuk bercandaan yang bisa memojokkan korban.

“Ini lagi ngomongin soal kasus kekerasan seksual, yang sudah pernah diadili sudah keluar putusannya, orangnya dipenjara, artinya sudah terbukti. Tapi dijadiin kuis berhadiah uang. Dan yang lebih murka adalah ketika disebut bahwa bukan pencabulan, katanya. Artinya terlepas dari orang ini sudah masuk penjara dan menjalani hukuman, dia merasa apa yang dia lakukan tidak salah,” ungkap Poppy Dihardjo melalui video yang diunggah di akun Instagramnya.

“Kadang masyarakat kita suka nggak ngaca mengapa korban KS terutama yang laki-laki TAKUT dan ENGGAN melaporkan. Karena anggapan kalau laki-laki HARUSNYA merasa keenakan dan bukan tertekan kalau ada s3xual advances ke mereka,” lanjutnya.

“Dear Ivan Gunawan and Saiful Jamil, SHAME ON YOU. Dear masyarakat Indonesia, SETOP NORMALISASI CANDAAN TENTANG KEKERASAN SEKSUAL!” ungkap Poppy.

Organisasi perEMPUan yang fokus membagikan informasi soal kekerasan seksual juga mengkritik aksi Ivan Gunawan serta Saipul Jamil. Mereka menegaskan bahwa aktivitas seksual bentuk apa pun yang melibatkan anak, adalah kekerasan seksual.

Sebab, anak dianggap belum cakap hukum untuk bisa memberikan persetujuan (consent), karena ada keterbatasan pengetahuan dan kematangan cara berpikir. Bahkan saat anak menyatakan setuju pun tidak bisa dianggap sah.

perEMPUan juga menyorot soal kasus kekerasan seksual yang dijadikan sebagai bahan bercandaan. Secara tidak langsung, tindakan ini berkontribusi pada pemakluman tindakan kekerasan seksual yang dilakukan pelaku. Artinya, siapa pun yang membuat “lelucon” maupun “ikut bercanda” mengenai kekerasan seksual, adalah perpanjangan tangan pelaku kekerasan seksual.

Tak hanya itu, ada sebagian netizen yang berkata bahwa aksi Ivan Gunawan dan Saipul Jamil hanyalan sebatas bercandaan dan tidak usah dianggap serius. Namun, tentu, tindakan ini tidak bisa dibenarkan.

Menurut perEMPUan, komentar seperti “ah, baperan”, “itu cuma bercanda”, atau “ga usah terlalu serius” adalah invalidasi yang khas dilakukan dan terutama ditujukan pada korban kekerasan seksual.

“Sering juga dilakukan oleh pihak pelaku sebagai teknik DARVO utk menyelamatkan dirinya, yakni Deny (mengingkari), Attack (menyerang balik), Reverse Victim and Offender (memutarbalikkan posisi dengan framing bahwa pelaku lah yang menjadi korban dari situasi tersebut,” tulis akun @_perempuan_.***beu/mpc/bs

Berikan Komentar:
Exit mobile version