Ketika Slank Gak Mode Plat Merah

MedanPunyaHey bung… yang di atas sana, coba turun ke jalan. Lihat-lihat situasi apa yang terjadi. Hey bung… yang di balik meja, coba turun ke jalan. Tunjukan rasa perhatian. Jangan tunggu kami, turun di jalanan. Jangan sampai kami, yang tunjukkan rasa… rasa…

Begitu bunyi potongan lirik lagu Hey…Bung dari Slank yang legendaris. Kata-kata yang makjleb didengar orang-orang yang punya posisi.

Sejak lahir, Slank memang dikenal sebagai band yang mengangkat isu-isu sosial politik. Lagu-lagu kayak Hey…Bung itu bukan sesuatu yang mewah karena berderet mengisi album-album Bimbim Cs.

Era kekinian, publik masih punya banyak harapan kepada Slank. Sebab, suara-suara mereka harusnya bikin gatal orang yang di balik meja.

Entah, tapi publik merasa kritik itu hilang di atas panggung, di area-area publik, ketika Slank memilih jalan berpolitik. Mereka memang masih bergerak, tapi dianggap dengan kelenturan yang berbeda.

Bahkan, beberapa tahun terakhir Slank disebut-sebut jadi band plat merah. Ditambah Abdee Negara, sang gitaris pernah diangkat sebagai Komisaris Telkom, dengan deretan catatan kontribusi dalam pemenangan pilpres.

Saat tampil di Pangandaran, Jawa Barat, Kaka, sang vokalis berorasi di panggung. Dia ngasih kalimat-kalimat satir yang bikin Slankers teriak, mereka menyambut dengan girang, kayak melepas rasa rindu.

“Semestinya, kita bisa berdiskusi. Kalian mengeraskan suara dan apa mau kami. Kalian wakil, pemimpinnya adalah kami. Jangan belaga tuli, terus jadi gak peduli. Negara ini pemimpinnya, yang jagoannya adalah rakyat, bukan raja!” tutur Kaka, dikutip dari video yang diunggah Slank di Instagram, Selasa (27/8).

Selama sepekan ini, deretan musisi ramai-ramai pasang latar Garuda Biru di panggung. Slank pun terasa kembali biru, Generasi Biru, kayak nama album yang berisi lagu Hey…Bung, dirilis pada 1994.***dtc/mpc/bs

 

Berikan Komentar:
Exit mobile version