London(MedanPunya) Gerakan Syiah Lebanon, Hizbullah, berang atas keputusan pemerintah Australia, yang mencantumkan seluruh kelompok itu sebagai “organisasi teroris”. Hizbullah menuduh Canberra tunduk pada tuntutan Amerika Serikat dan Israel.
Hizbullah telah lama menjadi sasaran sanksi AS dan dimasukkan dalam daftar hitam oleh AS dan Israel sebagai organisasi “teroris”. Kelompok yang didukung Iran itu juga merupakan pemain politik yang kuat, dengan kursi di parlemen Lebanon.
Banyak negara menghindari sanksi terhadap sayap politik kelompok tersebut, karena khawatir langkah seperti itu dapat menghambat hubungan dengan otoritas Lebanon atau berkontribusi pada ketidakstabilan negara.
Hizbullah dalam sebuah pernyataan “mengecam keras keputusan otoritas Australia”, dengan mengatakan bahwa itu adalah “kepatuhan yang memalukan terhadap diktat Amerika dan Zionis dan melayani kepentingan Israel”.
Langkah Australia tersebut memperluas larangan yang sudah ada sebelumnya terhadap sayap bersenjata kelompok Syiah Lebanon tersebut.
“Keputusan ini dan keputusan sebelumnya tidak akan mempengaruhi posisi Hizbullah dan haknya untuk melawan”, kata Hizbullah dalam pernyataannya. itu.
Hizbullah didirikan pada 1980-an untuk memerangi pendudukan Israel di Lebanon selatan dan telah tumbuh menjadi perwakilan regional utama Iran, dengan operasi di Suriah, Irak, dan Yaman.
Satu-satunya faksi Lebanon yang menyimpan senjatanya setelah perang saudara 1975-1990, Hizbullah memiliki persenjataan yang lebih kuat daripada tentara nasional Lebanon.
Hizbullah menekankan peran gerakan tersebut pada “perlawanan” terhadap Israel dan menyatakan perannya adalah untuk membela Lebanon.***dtc/mpc/bs