Medan(MedanPunya) Terpidana kasus penyerobotan tanah PT KAI di Jalan Jawa, Medan, Handoko Lie menyerahkan diri ke Kejaksaan Agung (Kejagung) setelah enam tahun buron. PT KAI menyebut tanah yang diserobot itu, saat ini masih dikuasai pihak lain.
“Sedangkan kondisi, kan sama seperti kita ketahui masih dalam penguasaan pihak lain,” ujar Manager Humas PT KAI Divre I SU, Mahendro Trang Bawono, Selasa (27/9).
Selain kondisi, untuk status tanah tersebut masih dalam proses secara keperdataan. “Untuk status tanah, masih proses secara perdata,” sebut Mahendro.
Sebelumnya, PT KAI sebagai pemilih tanah yang diserobot Handoko Lie akan mengajukan eksekusi ke PN Medan.
“Upaya- upaya yang terus dilakukan untuk mempertahankan aset KAI, salah satunya dengan mengajukan permohonan eksekusi pemulihan hak atas tanah melalui PN Medan,” ujar Manager Humas PT KAI Divre I Sumut-Aceh, Mahendro Trang Bawono, Senin (26/9).
Mahendro mengatakan saat ini pihaknya tengah fokus berupaya menyelesaikan aset tanah. Penyelesaian itu diharapkan dilakukan dengan cara-cara yang lebih baik seperti musyawarah.
“Tetapi KAI fokus terhadap penyelesaian permasalahan aset tanah yang saat ini masih terus diupayakan. KAI berharap ke depan ada cara cara yang lebih baik dalam rangka penyelesaian masalah tanah di Medan, seperti cara cara musyawarah untuk mencapai win win solution,” sebut Mahendro.
Mengenai proses hukum Handoko Lie, Mahendro menyerahkan sepenuhnya kepada Kejagung. “Untuk proses pidana menjadi ranah penegak hukum untuk memberi statemen,” katanya.
Untuk diketahui, Handoko Lie menyerahkan diri ke Kejagung. Handoko sebelumnya divonis 10 tahun penjara.***dtc/mpc/bs