Medan(MedanPunya) Dua kelompok dari DPD FSPTI-KSPSI Provinsi Sumatera Utara nyaris bentrok di depan hotel Grand Inna, Medan. Peristiwa ini berawal karena adanya agenda SPTI versi Mbelin Brahmana yang menggelar musyawarah daerah di hotel tersebut.
Pantauan di lokasi terlihat massa aksi dengan membawa satu mobil komando berada di depan hotel Grand Inna. Tampak ada bendera FSPTI-SPSI yang dikibarkan oleh massa aksi.
Massa dari Timbul Limbong menganggap FSPTI SPSI Sumut versi Mbelin Brahmana yang menggelar musda ilegal.
“Bubarkan SPSI ilegal. Kepada bapak polisi, kalau mereka tidak bubar, kami tidak akan pulang dan masuk ke dalam,” seru seorang massa aksi, Senin (20/3
“Kalau kami tidak jelas, tangkap kami. Pak polisi tolong usir mereka,” tambahnya.
Timbul pun mengatakan kedatangan pihaknya bukan untuk gagah-gagahan. Melainkan pihaknya ingin menegakkan kebenaran.
“Sebenarnya kehadiran kami di sini karena adanya suatu acara dari oknum yang menyatakan mereka SPTI dan mengadakan musda,” ujarnya.
“Selama ini kami diam bukan berarti mengalah. Kami hanya mencari kebenaran, mungkin inilah cara yang bisa kami lakukan. Kami SPTI di bawah naungan Kementerian Ketenagakerjaan bukan Kementerian Hukum dan HAM,” tambahnya.
Adapun aksi mereka ini sempat memicu kemarahan FSPTI-SPSI yang sedang menggelar Musda di dalam hotel Grand Inna. Bahkan, kedua kelompok ini nyaris ricuh.
Tampak, puluhan personel kepolisian langsung bersiap siaga untuk mengamankan situasi. Aksi saling ejek dengan melontarkan kata tidak senonoh pun terdengar dari kedua belah pihak.
Selang beberapa waktu, polisi mulai mengamankan situasi dan sempat melakukan mediasi di antara kedua belah pihak. Hasilnya, Timbul pun mengarahkan anggotanya untuk menyudahi aksi dan meninggalkan lokasi. “Dengan catatan bahwa Musda oknum di dalam hotel tidak berlangsung,” tutupnya.***dtc/mpc/bs