Medan(MedanPunya) Kinerja ekspor karet asal Sumatera Utara (Sumut) pada Maret 2023 tercatat naik 18,6 persen mencapai 32.630 ton. Naiknya volume ekspor karet itu didongkrak oleh tingginya permintaan dari China.
Sekretaris Eksekutif Gapkindo Sumut, Edy Irwansyah mengungkapkan bahwa ekspor tertinggi berasal dari China yang naik lebih dari 50 persen.
“Peningkatan volume tertinggi adalah ke China menjadi 2.782 ton atau meningkat 56 persen dibandingkan pengapalan Februari,” ungkap Edy, Kamis (13/4).
Secara kumulatif, pengapalan Januari-Maret 2023 juga mengalami pertumbuhan menjadi 89.731 ton atau meningkat 6,08 persen dibandingkan tahun 2022 pada periode yang sama.
“Meningkatnya volume ekspor karet ke China karena komitmennya untuk pertumbuhan permintaan dan membuka akses pasar lebih luas,” lanjutnya.
Ada 30 negara tujuan ekspor pada Maret, adapun 5 tujuan utama, diantaranya Jepang 22,6 persen atau sebanyak 7300 ton. Kemudian ada AS sebesar 10,7 persen atau 3480 ton, Brazil sebesar 9,8 persen atau 3184 ton, Turki sebesar 8,9 persen atau 2193 ton, dan China sebesar 8,5 persen 2782 ton.
Edy menyebutkan ekspor karet pada bulan April ini semakin meningkat dengan mulai optimisnya terhadap ekonomi global.
“Diperkirakan ekspor pengapalan April masih ada peningkatan seiring dengan meredanya kekhawatiran perbankan akan krisis global atau adanya pemulihan ekonomi global yang tidak merata,” tutur Edy.
Adapun harga karet TSR20 di bursa berjangka Singapura (SGX) pada penutupan 12 April tercatat US$ 1,34.
“Harga masih belum menunjukkan tanda-tanda kenaikan, masih sama dengan harga rataan bulan lalu,” kata Edy.***dtc/mpc/bs