Jakarta(MedanPunya) Harga minyak tercatat mengalami kenaikan hingga 2%. Kenaikan ini disebabkan oleh sentimen positif yang terjadi karena OPEC+ akan menindak negara produsen minyak yang tidak memangkas produksi.
OPEC+ akan kembali menggelar pertemuan jika harga minyak kembali mengalami pelemahan. Kepala Oil Market Rystad Energy, Bjornar Tonhaugen mengungkapkan sentimen positif ini terjadi walaupun tidak ada amandemen kesepakatan pemangkasan produksi.
“Kelompok produsen minyak ini memberi kesan jika mereka tidak sedang menutupi masalah,” kata Tonhaugen.
Harga minyak mentah berjangka Brent naik 2,56% menjadi US$ 43,3 per barel. Kemudian minyak mentah berjangka AS ditutup menjadi US$ 40,97 per barel atau naik 2,02%.
Negara produsen minyak besar seperti Arab Saudi dan Rusia tidak merekomendasikan apapun untuk pemangkasan produksi yang saat ini mencapai 7,7 juta barel per hari.
Sebelumnya negara yang tergabung dalam OPEC+ dibayangi oleh ancaman Badai Sally yang melewati Teluk Meksiko hingga kabar ekonomi AS yang melemah. Perusahaan energi di AS mulai merumahkan pegawainya akibat Badai Sally yang menghentikan operasi pengeboran selama lima hari dan menghilangkan produksi hingga 500.000 barel per hari.***dtc/mpc/bs