Medan(MedanPunya) Satu dari empat honorer Badan Pendapatan Daerah (Bapenda), Edgar Tambunan alias Acong menjadi tersangka penggelapan uang pajak Rp 2,5 miliar di UPT Samsat Pangururan. Sementara untuk tiga honorer lainnya, masih mendalami keterlibatannya.
“Saat ini, tersangkanya baru Acong,” kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi, Selasa (20/6).
Hadi mengatakan ketiga honorer itu belum ditetapkan menjadi tersangka. Menurutnya penyidik masih mendalami sejauh mana ketiga honorer tersebut terlibat dalam penggelapan pajak itu.
“Yang lain masih didalami apakah yang bersangkutan memiliki mens rea sama seperti Acong atau hanya ikut-ikutan atau sudah mengembalikan atau belum, nanti kita dalami,” ujarnya.
Terhadap Acong, mantan Kapolres Biak, Papua itu mengatakan penyidik menjeratnya dengan Undang-undang Tindak Pidana Korupsi. Dalam waktu dekat, berkas perkara Acong itu akan diserahkan ke kejaksaan.
“Acong dikenakan undang-undang pidana korupsi. Ini menjadi tugas yang harus dituntaskan penyidik,” kata Hadi.
Untuk diketahui, penggelapan pajak ini diduga melibatkan empat honorer Bapenda dan seorang personel Satlantas Polres Samosir, Bripka AS. Aksi itu telah dilakukan sejak tahun 2018 dengan kerugian hingga Rp 2,5 miliar.
Bripka AS dan honorer Bapenda itu menipu warga dengan memberikan dokumen pembayaran pajak yang seolah-olah asli. Padahal, dokumen tersebut palsu.
Kasus ini terungkap usai salah seorang korban melaporkan kejadian yang dialaminya ke Polres Samosir pada 31 Januari 2023 lalu. Sejak saat itulah, Acong diduga pergi melarikan diri. Sementara Bripka AS memilih untuk mengakhiri hidupnya dengan menenggak racun.
Setelah cukup lama, polisi menetapkan Acong sebagai tersangka. Selang beberapa hari, Acong pun menyerahkan diri ke pihak kepolisian.***dtc/mpc/bs