Moskow(MedanPunya) Otoritas Rusia menuduh bos pasukan tentara bayaran Wagner, Yevgeny Prigozhin melancarkan pemberontakan bersenjata. Tuduhan ini muncul setelah bos Wagner itu bertekad untuk menghukum para pemimpin militer Rusia, yang dia tuduh telah menewaskan 2.000 anak buahnya.
Kantor berita Rusia, TASS melaporkan bahwa dinas keamanan Rusia, FSB Rusia telah membuka kasus pidana terhadap Prigozhin. FSB Rusia menuduh Prigozhin mencoba melancarkan “konflik sipil” dan mendesak para anggota Wagner untuk menangkapnya.
“Pernyataan dan tindakan (Yevgeny) Prigozhin sebenarnya adalah seruan untuk memulai konflik sipil bersenjata di wilayah Federasi Rusia dan menusuk dari belakang prajurit Rusia yang tengah memerangi pasukan Ukraina pro-fasis,” kata FSB dalam pernyataannya, seraya mendesak para anggota Wagner untuk “mengambil tindakan untuk menangkapnya”.
Sebelumnya, Prigozhin telah bersumpah untuk menggulingkan kepemimpinan militer Rusia, yang dia tuduh telah melancarkan serangan terhadap anak buahnya.
Prigozhin menuduh Kepala Staf Umum Militer Rusia Valery Gerasimov memerintahkan serangan terhadap unit-unitnya, padahal mereka bergerak di antara kendaraan-kendaraan sipil. Serangan itu disebutnya telah menewaskan sekitar 2 ribu anak buahnya.
Pasukan Wagner yang selama ini telah memimpin serangan di Ukraina timur, kini telah memasuki wilayah Rostov, Rusia selatan.
“Kami akan menghancurkan semua yang menghalangi jalan kami,” cetus Prigozhin.
Buntut ancaman bos Wagner itu, otoritas Rusia telah meningkatkan pengamanan di sejumlah wilayah, termasuk ibu kota Moskow. Kantor berita Rusia, TASS melaporkan bahwa otoritas Moskow telah menerapkan langkah-langkah keamanan yang lebih ketat.
Media lokal menerbitkan rekaman amatir yang menunjukkan sejumlah kendaraan lapis baja dikerahkan di seluruh ibu kota, termasuk di dekat gedung Kementerian Pertahanan Rusia.***dtc/mpc/bs