Medan(MedanPunya) Polisi masih mendalami kasus perundungan dan pemukulan terhadap B (8) siswa SD hingga tewas. Sejauh ini sudah ada 12 saksi yang dimintai keterangan oleh polisi.
“Kami sudah periksa 12 saksi dan ini masih dalam pendalaman,” kata Kapolrestabes Medan Kombes Valentino Alfa Tatareda, Selasa (4/7).
Terduga pelaku yang masih anak di bawah umur, menurut dia, juga masih didalami.
“Terduga pelakunya juga masih kami sesuaikan dengan aturan yang ada. Apakah pelaku ini bisa bertanggungjawab sesuai usia mereka terhadap perbuatan yang dilakukan,” tambahnya
Valentino mengungkapkan untuk penyebab kematian B nanti akan disampaikan lebih lanjut. Ia pun menyampaikan turut berduka cita atas meninggalnya B.
“Sejak awal kami sudah ikut dampingi keluarga korban. Kami berbela sungkawa atas kejadian yang terjadi. Tentunya kami akan menangani kasus ini dengan ketentuan yang berlaku,” sebutnya.
Perlu diketahui, berdasarkan pengakuan ibu korban, Yusraini (37), sebelum meninggal B mengaku di-bully dan dipukuli kakak kelasnya. Peristiwa itu dialami B selepas pulang sekolah pada Kamis (22/6). Setelah itu, B mengaku badannya sakit-sakit, terutama di bagian kepala.
Lantas, ibunya sempat membawa B ke tukang urut untuk diobati secara tradisional. Rupanya, B tetap mengeluh kesakitan. Selain itu, B juga sering mengigau dipukuli orang.
Sampai akhirnya pada Selasa (27/6), B dibawa ke RSUP Pirngadi. Dalam hitungan beberapa jam, B pun meninggal dunia dan dimakamkan di Jalan Brigjen Katamso, Medan.***dtc/mpc/bs