Lubukpakam(MedanPunya) Keberadaan gas elpiji subsidi langka di sejumlah Kecamatan di Kabupaten Deli Serdang.
Untuk mendapatkan gas elpiji ukuran 3 Kg masyarakat pun terpaksa keliling-keliling. Informasi yang dihimpun kelangkaan terjadi dan dirasakan warga Kecamatan Lubuk Pakam, Tanjung Morawa hingga Pantai Labu.
Karena barangnya langka harga pun sempat melambung tinggi. Meski ditingkat pangkalan harga Rp 16 ribu namun di tingkat pengecer harga sampai 25 sampai 28 ribu. Hal ini dibenarkan oleh masyarakat Kelurahan Petapahan Kecamatan Lubuk Pakam.
“Ada yang sampai Rp 28 ribu pun harganya. Karena langka barangnya,” ucap Esteria, seorang warga Kamis, (6/7).
Pangkalan gas elpiji yang ada di Kelurahan Petapahan sempat diserbu warga begitu truk pengangkut gas tiba di tempat itu.
Warga langsung datang membeli lantaran sudah semingg terakhir sulit mencari gas subsidi ini.
Agar pembelian gas elpiji di pangkalan itu berlangsung tertib, Kepling juga ikut turun memantau.
“Ia sudah seminggu juga ini (terjadi kelangkaan). Ini diutamakan untuk masyarakat sini dulu karena kalau nggak dapat nanti ribut mereka. Karena langka ini di warung-warung bisa sampai Rp 20 sampai 25 ribu,” kata Kepling II, Dohot Simamora.
Pemilik pangkalan gas, Hendra mengaku sangat terbantu dengan turunnya Kepling karena dengan begitu penjualan gas elpiji bisa kondusif.
Ia membenarkan kalau pembelian gas diutamakan dulu untuk warga Kelurahan Petapahan.
Namun apabila ada warga luar yang datang tetap akan dilayani.
“Kalau nggak ada Pak Kepling, pening juga lah kita. Kalau gas ini biasanya datang seminggu dua kali tapi kadang sekali juga. Jumlahnya kadang 200 (tabung) tapi bisa juga nggak sampai segitu nggak tentu. Masyarakat luar pun kalau datang satu orang ya bisa saja kita kasih karena kasihan juga kalau sudah datang tapi nggak kita kasih, nggak bisa masak pula nanti dia,” kata Hendra.
Ia menyimpulkan kalau kelangkaan gas elpiji sudah terjadi pada saat lebaran haji.
Dianggap karena banyak yang mendapat daging gratis banyak yang kemudian masak-memasak.
Untuk harga Hendra menyebut untuk di pangkalan tetap masih Rp 16 ribu.
“Kalau di pangkalan tetap 16 ribu bang, nggak boleh di atas itu. Kalau di luar harganya lebih dari situ ya itu pribadi mereka,” kata Hendra.
Asisten II Pemkab Deli Serdang, Khairum Rijal mengaku terkait kelangkaan ini ia pun belum dapat memastikan apa penyebabnya. Disebut kalau pegawai dari Bagian Perekonomian sedang menindaklanjuti dengan melakukan pendataan ke pangkalan-pangkalan.
“Orang Bagian Perekonomian sudah turun hari ini ke pangkalan-pangkalan untuk cari penyebabnya, ya didata dulu ini. Ya mungkin bisa jadi karena kemarin itu sempat libur kan beberapa hari. Ya kita juga mendorong agar rumah-rumah makan besar jangan lagi memakai gas elpiji ukuran 3 kilogram karena itukan untuk yang warga tidak mampu,” kata Khairum.***trb/mpc/bs