Seoul(MedanPunya) Korea Selatan (Korsel) menuturkan bahwa pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong-Un, telah meminta maaf karena tentaranya menembak mati seorang pejabat perikanan Korsel yang dilaporkan hilang. Kim menyebut insiden itu ‘tidak diduga’.
Kantor kepresidenan Korsel mengungkapkan bahwa Kim Jong-Un menyampaikan permintaan maaf dalam sebuah surat kepada kantor Presiden Korsel, Moon Jae-In.
Penasihat keamanan Presiden Moon, Suh Hoon, mengungkapkan bahwa dalam surat itu Kim Jong-Un mengatakan ‘maaf’ bahwa insiden itu mengecewakan publik Korsel dan menyatakan insiden itu tidak seharusnya terjadi.
Disebutkan juga bahwa Kim Jong-Un menyebut insiden tersebut ‘tidak diduga’ dan ‘disayangkan’. Tergolong sangat tidak biasa bagi pemimpin Korut untuk meminta maaf kepada Korsel atas isu apapun.
Dalam suratnya, Korut juga menyebut penembakan pejabat Korsel, yang tidak disebut namanya itu, merupakan bagian dari langkah memerangi virus Corona (COVID-19).
Pada Kamis (24/9) waktu setempat, Korsel menuduh Korut menembak mati salah satu pejabatnya yang kemungkinan hendak membelot. Korut juga dituduh membakar jenazah pejabat Korsel itu setelah menemukannya di atas objek mengambang di perairan Korut, awal pekan ini.
Otoritas Korsel mengecam Korut atas apa yang disebut sebagai ‘tindakan mengerikan’ dan mendesak Korut menghukum mereka yang bertanggung jawab.
Lebih lanjut, Suh Hoon mengungkapkan bahwa surat dari Korut itu mengakui tentaranya melepaskan lebih dari 10 tembakan ke pejabat Korsel itu setelah dia tidak menyebut identitasnya dan berusaha kabur. Surat dari Korut itu juga menegaskan bahwa tentaranya tidak membakar jenazah pejabat Korut itu dan hanya membakar perangkat pelampung yang digunakan pejabat itu, sesuai dengan manual antivirus Korut.***dtc/mpc/bs