Medan(MedanPunya) Polisi menemukan lima mayat saat menggeledah kampus Universitas Prima Indonesia (Unpri) di Jalan Sampul, Kota Medan. Ahli forensik dari Universitas Sumatera Utara (USU) menilai penemuan mayat di kampus merupakan hal tidak wajar.
“Ya itu (penemuan mayat) tidak wajar,” ujar Kepala Departemen Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal USU, Asan Petrus, Rabu (13/12).
Asan berpendapat keberadaan mayat di lingkungan kampus adalah hal aneh. Namun, akan berbeda cerita ketika mayat itu ditemukan di rumah sakit.
“Misalnya kalau orang meninggal di rumah sakit itu wajar, nah ini di kampus, tentu tidak wajar,” lanjut dia.
Menurut dia, jika mayat yang ditemukan merupakan cadaver atau jenazah yang digunakan untuk praktik mahasiswa kedokteran, maka asal usulnya harus jelas.
“Nah, itu sebetulnya harus jelas dulu. Mayat itu di ruang apa, ruang jenazah, ruang praktik umum mahasiswa atau lainnya,” sebutnya.
“Lalu, kalau itu misalnya di ruangan yang seharusnya, maka perlu dilihat izinnya, surat rumah sakit yang merekomendasikan, sampai asal usul mayat,” tambahnya.
Di samping itu, ia turut menanggapi soal video diduga penemuan mayat di lantai 9, parkiran, Unpri Medan. Dia mengatakan hal itu juga harus dijelaskan pihak kampus.
“Nah kalau benar di video itu mayat, ya memang tak menjadi persoalan berada dalam bak yang berisi formalin. Tapi yang jadi masalah itu diletakkan di ruang terbuka. Makanya itu harus diungkap dulu apakah benar mayat atau apa. Harus dipastikan lah,” ungkapnya.
PS Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Teuku Fathir menyebutkan ada 5 mayat ditemukan di lantai 15 Unpri Medan.
“Temuan sementara, ada 5 mayat kami temukan di lantai 15. Ada 4 mayat pria dan 1 mayat wanita,” kata Fathir, Selasa (12/12).
Ia menyebutkan bahwa mayat tanpa identitas itu ditemukan saat dilakukan penggeledahan ruangan di lantai 15. Ada pun sejauh ini pihaknya masih menunggu jawaban pihak kampus soal 5 mayat itu.
“Sekarang kita masih minta kejelasan dari pihak kampus, asal jenazah ini dari mana, siapa identitasnya, kenapa bisa ada di dalam kampus,” ungkapnya.
Di sisi lain, Fathir menyebutkan ada sejumlah saksi dan kamera CCTV yang diperiksa untuk mengusut kasus tersebut.
“Ada 6 saksi yang sudah diperiksa, kamera CCTV, serta lainnya juga,” katanya.***dtc/mpc/bs