Jakarta(MedanPunya) Transaksi saham di pasar modal Indonesia mengalami lonjakan signifikan pada penutupan perdagangan Kamis (22/8). Di akhir sesi perdagangan kemarin nilai transaksi saham yang dibukukan sebesar Rp 39 triliun.
Pada hari-hari biasa transaksi saham di BEI berada antara Rp 9-12 triliun. Sementara itu, aksi beli asing pada regional market tercatat Rp 1,59 triliun. Founder WH Project, William Hartanto menilai, investor asing ramai memasuki pasar meskipun di tengah aksi demonstrasi terkait revisi Undang-Undang Pilkada.
Dia menjelaskan bahwa pergerakan IHSG kemarin adalah aksi profit taking, yang mana hal itu terjadi beberapa hari sebelum aksi demonstrasi. Sehingga aksi demonstrasi memiliki dampak yang minim pada pelemahan IHSG kemarin.
“Banyak yang mengaitkan pelemahan IHSG dengan aksi demo, tetapi tampaknya pelemahan kemarin lebih banyak dimanfaatkan oleh investor asing untuk akumulasi,” ujar William dalam analisisnya.
Adapun investor asing mencatat net buy sebesar Rp 1,59 triliun dengan total nilai transaksi mencapai Rp 39 triliun pada akhir sesi Kamis. Ini menunjukkan bahwa pasar modal masih menarik bagi investor asing meskipun ada ketegangan politik.
Sementara itu, Analis Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji, menyoroti faktor-faktor lain yang mempengaruhi IHSG.
Menurutnya, defisit akun berjalan yang diproyeksikan untuk kuartal kedua turut berkontribusi terhadap pelemahan pasar.
“Defisit akun berjalan yang masih ada menggambarkan perlambatan perekonomian global dan dampaknya terhadap ekspor, yang tentunya mempengaruhi kinerja ekonomi kita,” jelas Nafan.
Nafan juga menyebutkan bahwa dampak dari aksi demonstrasi saat ini bersifat sementara. Saat ini pelaku pasar masih menunggu pernyataan dari Jerome Powell di Simposium Ekonomi Jackson Hole.
“Penurunan IHSG saat ini menurut saya hanya bersifat sementara. Indonesia sebagai negara demokrasi, aksi demonstrasi adalah salah satu cara untuk menyampaikan aspirasi rakyat, dan selama tidak terjadi kekacauan atau pelanggaran hak asasi manusia, arus politik dan keamanan di Indonesia masih relatif terjaga dengan baik,” tambahnya.
Arus modal asing masih terlihat positif dengan aliran investasi yang terus mengalir ke pasar modal menunjukkan bahwa pasar masih dipandang menarik oleh investor, meskipun terdapat ketidakpastian politik.
Dengan situasi yang masih berkembang, investor diharapkan tetap waspada namun tidak panik, sambil memantau perkembangan lebih lanjut terkait dinamika politik dan kebijakan ekonomi global.***kps/mpc/bs