Medan(MedanPunya) Kejadian nahas dialami seorang tukang siomay bernama Samsul Bukhori (31). Warga Desa Klambir V Kampung, Kecamatan Hamparan Perak, diduga ditipu oleh dua orang pria yang mengaku ingin membeli dan memborong jualan korban untuk komandan mereka.
Samsul menyebut peristiwa itu terjadi pada Selasa (2/10). Saat itu, dirinya tengah berjualan seperti biasanya di Jalan Setia, Kecamatan Medan Helvetia.
Lalu, sekira pukul 15.20 WIB, kata Syamsul, ada dua orang pria mendatanginya dengan berboncengan mengendarai sepeda motor. Para pria itu mengatakan ingin memborong jualan korban dengan dalih untuk acara di Yon Zipur Medan.
“Sore itu, sebelum azan Ashar, datang dua orang bapak-bapak, katanya ingin memborong somay untuk acara di Zipur. (Mereka) nggak pakai seragam, cuman yang satu itu pakai topi lambang Pancasila, Garuda, yang satu lagi nggak pakai topi, tapi memakai masker,” kata Syamsul saat diwawancarai di rumah kontrakannya, Jumat (4/10).
Mereka pun menyepakati jualan korban itu diborong dengan harga Rp 200 ribu. Setelah menyepakati harga itu, kata Samsul, dia membawa sepeda motor jualannya mengikuti kedua pria tersebut.
Lalu, setibanya di dekat kantor Camat Medan Helvetia para pria tersebut berhenti. Kemudian, salah satu dari dua pria itu turun dari sepeda motor dan meminta korban untuk menunggu bersamanya di lokasi itu. Sementara satu pria lainnya pergi dengan dalih ingin menanyakan komandannya soal pesanan siomay itu.
“Satu temannya itu turun dari sepeda motor dan yang satunya pergi menggunakan sepeda motor. (Katanya) ‘kita turun di sini dulu, saya mau lapor ke komandan dulu’,” ujar Samsul menirukan perkataan pria tersebut.
Selang beberapa waktu, pria yang pergi tersebut menelepon temannya yang sedang bersama korban. Saat itu, pria itu menyampaikan agar korban menyiapkan empat bungkus siomay untuk komandan mereka.
Korban pun langsung menyiapkan empat bungkus siomay tersebut. Tak lama, terduga pelaku yang awalnya pergi, datang dan membonceng korban dengan dalih ingin mengantarkan empat bungkus siomay itu. Sementara, sepeda motor jualannya ditinggalkan korban bersama terduga pelaku lainnya.
Setibanya di Putra Graha Mobil di Jalan T Amir Hamzah, pria tersebut menurunkan korban. Pria itu mengatakan ingin mengantar siomay itu ke komandannya.
“Tunggu di sini dulu ya bang, mana siomay tadi, mau saya antar ke komandan,” ujar Samsul menirukan perkataan pria tersebut.
Korban yang tidak curiga langsung turun. Setelah menunggu lama, pria tersebut ternyata tak kunjung datang.
Pada akhirnya, korban memesan ojek online menuju lokasi sepeda motor jualannya di dekat kantor Camat Medan Helvetia itu. Namun, nahas, setibanya di lokasi, korban tak lagi menemukan sepeda motornya.
“Begitu sampai di lokasi ternyata sepeda motor dan gerobak saya sudah tidak ada, sudah hilang,” ujarnya.
Samsul mengaku sangat syok begitu mengetahui sepeda motor dan jualannya telah hilang. Dia sempat menanyai warga dan mencari motornya itu dengan berjalan kaki, tetapi tak kunjung ditemukan. Merasa frustasi, korban akhirnya memutuskan untuk pulang ke rumahnya dengan menaiki ojek online.
Dia berharap sepeda motornya tersebut dapat segera kembali. Pasalnya, sepeda motor itu digunakannya untuk berjualan demi membiayai kebutuhannya bersama istri dan anaknya.
“Biasanya saya jualan dari pukul 09:00 WIB, sampai pukul 18:00 WIB. Saya bertahan hidup, menafkahi anak dan istri dari berjualan siomay. Istri tidak bekerja karena anak masih kecil. Nasib saya nggak tahu bagaimana. Saya mati langkah karena cuma itu yang saya punya untuk mencari nafkah. Kalau sudah hilang begini bagaimana, mau cemana saya menafkahi,” pungkasnya.
Kapolsek Medan Helvetia Kompol Alexander Piliang mengatakan korban sudah membuat laporan atas kejadian itu. Saat ini, petugas kepolisian tengah menyelidikinya.
“(Korban) dijemput sama anggota (polisi), dibawa untuk buat laporan, sudah kita terima laporannya. Itulah (tahap) penyelidikan,” kata Alexander saat dikonfirmasi detikSumut.
Alexander mengatakan pihaknya telah memintai keterangan korban soal kasus tersebut. Selain itu, petugas kepolisian telah mengecek lokasi kejadian.
“Sudah cek TKP, CCTV gereja (dekat lokasi) itu nggak aktif, mati. Lagi diusahakan anggota (polisi) cari CCTV,” sebutnya.***dtc/mpc/bs