Washington DC (MedanPunya) Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel) pada Rabu (30/10) menyerukan agar Korea Utara (Korut) menarik pasukannya dari Rusia.
Sebelumnya, AS mengatakan sebanyak 10.000 tentara Korut telah dikerahkan ke Rusia untuk kemungkinan berperang melawan tentara Ukraina.
Diketahui, Rusia dan Korut telah memperdalam aliansi politik dan militer mereka, di tengah konflik yang terus berlanjut di Ukraina.
Namun, dengan mengirim pasukan Pyongyang ke medan tempur melawan pasukan Ukraina akan menandai eskalasi yang meluas dan memicu kekhawatiran internasional.
“Pasukan Korut mengenakan seragam Rusia dan berbaur dengan unit-unit etnis minoritas untuk mencoba menyembunyikan mereka dan diperkirakan akan bertempur melawan pasukan Ukraina pada November,” kata duta besar Ukraina untuk PBB Sergiy Kyslytsya.
Saya menyerukan kepada mereka untuk menarik pasukan mereka dari Rusia,” kata Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin di Pentagon.
Seruan itu juga diucapkan oleh mitranya dari Korea Selatan Kim Yong-hyun, yang berdiri di sampingnya.
Austin mengatakan Amerika Serikat akan terus bekerja dengan sekutu dan mitra untuk mencegah Rusia menggunakan pasukan Korut dalam pertempuran.
“Namun, ada kemungkinan besar bahwa Rusia akan tetap melakukannya,” tutur menteri pertahanan AS, yang mengatakan bahwa pasukan Korea Utara dilengkapi dengan seragam dan senjata Rusia.
Kim, yang berbicara melalui seorang penerjemah, mengatakan bahwa ia yakin pengerahan pasukan Korea Utara ke Rusia dapat mengakibatkan meningkatnya ancaman keamanan di semenanjung Korea.
Ia menduga bahwa pengerangan pasukan Korut ke Rusia karena terkait Korut akan meminta transfer teknologi dari Rusia untuk membantu program persenjataannya.
Termasuk senjata nuklir taktis, rudal balistik antarbenua, dan satelit pengintaian, sebagai imbalan atas pengerahan pasukannya.
Namun, ia tidak mengumumkan perubahan pada kebijakan lama Seoul yang melarangnya menjual senjata ke zona konflik aktif termasuk Ukraina.
Sikap yang tetap dipegangnya meskipun ada seruan dari Washington dan Kyiv untuk mempertimbangkannya kembali.***kps/mpc/bs