Sibolga(MedanPunya) Rombongan Ketua DPP NasDem Teritorial Aceh, Bakhtiar Sibarani diduga diserang sekelompok orang di Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng). Ada yang terkena tikaman saat kejadian itu.
Berdasarkan video yang dilihat, Rabu (20/11) tampak ada sejumlah orang yang tengah ribut di lokasi kejadian. Ada juga yang mengajak untuk duel.
Beberapa dari mereka tampak mengerumuni mobil tersebut sambil membawa kayu. Sekelompok orang itu memukuli mobil tersebut.
Mobil itu lalu berlahan meninggalkan lokasi, tetapi diadang oleh massa. Pada akhirnya, mobil tersebut bisa meninggalkan lokasi kejadian.
Menurut pengunggah peristiwa itu terjadi di jalan lintas Sibolga-Barus, tepatnya di Desa Mela 2, Kecamatan Tapian Nauli, Selasa (19/11) sore.
Bakhtiar Sibarani membenarkan informasi itu. Dia mengatakan bahwa saat kejadian dia hendak menuju Barus. Setibanya di lokasi, dia dan rombongannya diadang sejumlah orang.
“Saya ke Barus, di Mela, diadang di tengah jalan,” kata Bakhtiar.
Dia mengatakan ada sekitar tiga pikap orang yang mengadang mereka sambil membawa sejumlah alat kekerasan. Bakhtiar mengatakan ada anggotanya yang terkena tikaman.
“Sudah dipersiapkan alat kekerasan. Di situ kami jelas melihat beberapa nama yang kami kenal. Bahkan, ada yang bilang ‘tikam-tikam, bunuh’, anggota saya ada yang kena tikam,” jelasnya.
Mantan Bupati Tapteng itu menduga peristiwa itu memang sudah direncanakan oleh tim pemenangan salah satu paslon yang berseberangan dengan mereka, yakni Masinton Pasaribu-Mahmud. Sebab, Bakhtiar menyebut di lokasi kejadian itu juga ada mobil salah satu paslon tersebut. Selain itu, peristiwa itu sempat disiarkan secara live oleh orang-orang tersebut.
“Itu dilakukan oleh tim pemenangan tertentu, kuat dugaan itu sudah direncanakan. Bayangkan ada pengadangan, itu bukan massa, itu kelompok pemenangan dari pendukung sebelah sana, mobilnya pun gambar itu.
Menurut saya itu perencanaan pembunuhan, bawa alat. Ini hanya settingan murahan dari kelompok-kelompok yang takut kalah,” sebutnya.
Dia mengatakan pihaknya langsung kabur dari lokasi kejadian. Namun, saat itu, orang-orang tersebut masih mengejar mereka. Namun, setibanya di salah satu lokasi, mobil milik sekelompok orang itu dirusak oleh warga.
“Kami ke posko ini menenangkan diri, mengamankan suasana, mereka mengejar balik, berarti sudah diatur. Mobil mereka masuk, sudah barang tentu masyarakat mengenal saya, dikejar, dibalas, saya tidak tahu siapa yang membalas itu, situasional tadi, tapi ada yang ditikam kawan kita, anggota saya ada yang di luka belakangnya,” sebut Bakhtiar.
Bakhtiar menyebut mobilnya juga hancur karena dirusak oleh sekelompok orang tersebut. Dia menduga dirinya lah yang diincar oleh massa itu.
“Saya yang mau diincar, saya tahu saya mau diincar karena mungkin saya artisnya di pertandingan ini. Kalau dibilang mobil mereka hancur, mobil kita, lexus juga hancur, dihancurkan duluan,” sebutnya.
Bakhtiar yang juga tim pemenangan pasangan Khairul Kiyedi Pasaribu-Darwin Sitompul menduga bahwa peristiwa ini dilakukan oleh tim pemenangan Masinton Pasaribu-Mahmud. Untuk itu, dia meminta Masinton untuk menahan pendukungnya.
Dia pun berharap kasus ini segera ditangani oleh pihak kepolisian.
“Kepada Masinton dan Mahmud, tolong selesaikan dengan bijak pertarungan ini, yang menang biar menang, jangan buat hal-hal yang merugikan di tengah masyarakat Tapteng. Kepada pendukung Masinton silakan berpolitik dengan baik. Kami imbau tolong jaga kekondusifan jangan adakan provokasi di Tapteng,” kata Bakhtiar.
Kapolres Tapteng AKBP Basa Emden Banjarnahor mengaku pihaknya sudah mendapatkan informasi soal kejadian itu. Dia menyebut pihak kepolisian masih menyelidikinya. Namun, kata Basa, pihaknya belum ada menerima laporan resmi soal peristiwa itu.
“Polisi sudah mengetahui kejadian melalui video yang terjadi di Desa Mela Tapian Nauli, Tapteng. Pihak kepolisian sudah melakukan penyelidikan terkait video orang orang yang berada di video tersebut. Untuk saat ini, keterangan resmi terkait laporan aduan ataupun laporan polisi dari pihak terkait yang ada di dalam video, polres Tapteng belum menerimanya,” sebutnya.
Basa mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak melakukan aksi yang dapat mengganggu keamanan publik. Dia juga meminta masyarakat untuk tidak termakan informasi-informasi yang tidak benar.
“Imbauan dari kami, jangan melakukan isu-isu provokator ataupun menyebarkan berita yang belum pasti. Kami juga imbau agar masyarakat menahan diri untuk tidak melakukan aksi-aksi anarkis, kita dukung pilkada yang kondusif aman di wilayah Tapteng,” pungkasnya.***dtc/mpc/bs