London(MedanPunya) Kehadiran Video Assistant Referee di laga sepakbola menimbulkan pro-kontra. Di satu sisi, kehadirannya dinilai vital dan bisa ada keributan jika VAR dicabut.
VAR mulai diakui sebagai salah satu perangkat pertandingan oleh The International Football Association Board (The IFAB) pada tahun 2018. Teknologi sepakbola paling mutakhir itu kemudian mulai diterapkan di liga-liga dunia.
Berbagai keputusan-keputusan penting dari VAR mulai menjadi pemandangan sehari-hari di pertandingan sepakbola. VAR dapat melihat berbagai pelanggaran yang luput dari pandangan wasit, hingga memutuskan sebuah gol sah atau tidak.
Kendati demikian, kehadiran Video Assistant Referee juga tak lepas dari kritik. Tidak sedikit pihak menilai VAR merusak kegembiraan dan keindahan sepakbola, serta mempertanyakan interpretasi hukum pertandingan dari penggunaan teknologi tersebut.
Direktur teknis The IFAB, David Elleray, angkat bicara mengenai pro dan kontra kehadiran VAR di pertandingan sepakbola. Dalam pandangannya, kritik yang diarahkan ke VAR kebanyakan tidak tepat.
Elleray menegaskan jika penggunaan VAR telah berhasil membuat pertandingan berjalan lebih adil dan sportif. Dia bahkan memprediksi bakal ada keributan apabila VAR tak lagi digunakan di masa depan.
“Saya pikir akan ada keributan jika tidak ada VAR di masa depan. Sebelum pandemi, lebih dari 100 negara dan kompetisi menggunakannya atau berencana memakainya, percaya bahwa manfaatnya lebih besar daripada yang lainnya,” kata Elleray.
“Pada akhirnya, permainan ini menjadi lebih adil. Tidak ada lagi kompetisi besar yang ditentukan oleh kesalahan, penalti yang seharusnya tak diberikan, atau gol yang dicetak dengan tangan,” dia menambahkan.
“Perilaku pemain telah meningkat secara signifikan, sudah sedikit sekali pemain yang mengerubungi wasit. Ada beberapa gambaran yang sangat kuat tentang penurunan tersebut,”.
“Beberapa orang mengakui VAR secara luas telah membantu membersihkan sepakbola. Kartu merah yang diberikan ketika bola keluar [insiden-insiden] menjadi jauh lebih sedikit, tekel-tekel buruk semakin dihukum, penalti lebih banyak diberikan – mungkin beberapa memang sedikit keras,” jelasnya perihal pemakaian Video Assistant Referee.***dtc/mpc/bs