Taipei(MedanPunya) Duta Besar Taiwan untuk Amerika Serikat secara resmi diundang ke pelantikan Presiden Joe Biden. Undangan itu adalah yang pertama sejak Washington mengalihkan pengakuan diplomatiknya ke Beijing pada 1979.
Hsiao Bi-khim, Dubes Taiwan untuk AS, memposting video dirinya saat menghadiri pelantikan Biden pada Rabu (20/1) siang waktu AS. Ia merasa terhormat untuk mewakili rakyat dan pemerintah Taiwan pada pelantikan Presiden Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris.
“Demokrasi adalah bahasa umum kita dan kebebasan adalah tujuan bersama kita,” tambahnya.
Kementerian Luar Negeri Taipei menyebut ini adalah pertama kalinya dalam beberapa dekade seorang utusan Taiwan “diundang secara resmi” oleh panitia pelantikan presiden AS.
Partai Kemajuan Demokratik yang berkuasa di Taiwan menggambarkannya sebagai “terobosan baru dalam 42 tahun”.
Taiwan memisahkan diri dari China pada akhir perang saudara pada tahun 1949. Sekitar 23 juta penduduknya hidup di bawah ancaman invasi terus-menerus, di mana para pemimpin China memandang pulau itu sebagai wilayah mereka dan berjanji akan mengambil alih suatu hari nanti.
Beijing menolak setiap kontak resmi dengan Taiwan dan mencoba untuk menjaga pulau itu terisolasi secara diplomatis.
Washington juga pernah mengalihkan pengakuan diplomatik Beijing atas Taipei selama pemerintahan Presiden Jimmy Carter. Tetapi AS tetap menjadi sekutu tidak resmi Taiwan, di mana AS terikat oleh Kongres untuk menjual persenjataan ke pulau itu untuk mempertahankan diri.
Sejak 1979, kepresidenan AS umumnya mengambil langkah diplomatik yang hati-hati pada Taiwan dalam upaya untuk menghindari kemarahan Beijing dan mencegah Taipei secara resmi mendeklarasikan kemerdekaan.
Namun di bawah Presiden Donald Trump semuanya berubah. Trump merangkul Taiwan ketika dia berseteru dengan China terkait masalah perdagangan dan keamanan nasional.
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mendapatkan telepon dari Trump setelah kemenangannya tahun 2016, yang kemudian memicu kemarahan Beijing.
Trump juga meningkatkan penjualan senjata dan kontak diplomatik, sementara salah satu tindakan kebijakan luar negeri terakhir pemerintahannya adalah mencabut larangan yang membatasi pejabat AS berinteraksi dengan Taiwan.
Kebijakan Biden di Taiwan belum jelas untuk saat ini, tetapi kehadiran Hsiao pada pelantikan mengisyaratkan kelanjutan dari tindakan pendahulunya.
China kini bergerak lebih otoriter dan agresif di bawah Presiden Xi Jinping, dengan jet-jet tempur Beijing mendengung di wilayah Taiwan pada tingkat rekor tahun lalu.***dtc/mpc/bs