Kamis, 13 November 2025
  • Hubungi Kami
  • Redaksi
MedanPunya.com
Advertisement
  • Home
  • Metro
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Daerah
  • Dunia
  • Olahraga
  • Seleb
  • Tekno
No Result
View All Result
  • Home
  • Metro
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Daerah
  • Dunia
  • Olahraga
  • Seleb
  • Tekno
No Result
View All Result
MedanPunya.com
No Result
View All Result
Home Dunia

China Sebut AS Harusnya Jadi Fokus Penyelidikan Asal-usul Corona

Jumat, 19 Februari 2021
kanal Dunia
18
dibaca
Share on FacebookShare on WhatsappShare on Whatsapp

Beijing(MedanPunya) Saat tim pakar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menuntaskan penyelidikan asal-usul virus Corona (COVID-19) di Wuhan, China pada bulan ini, otoritas China memperjelas ke mana penyelidikan harus dilanjutkan. Amerika Serikat (AS) disebut seharusnya menjadi fokus selanjutnya untuk penyelidikan asal-usul Corona.

“(Kami berharap) Mengikuti teladan China, pihak AS akan bertindak secara positif, berbasis sains dan kooperatif dalam masalah penelusuran asal-usul, (dan) mengundang pakar WHO untuk kajian penelusuran asal-usul,” cetus juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin, dalam pernyataannya pekan lalu.

Lebih jauh lagi, kepala pakar epidemiologi pada Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) China, Zeng Guang, menyebut AS sekarang harus menjadi ‘fokus’ upaya global dalam menyelidiki asal-usul virus mematikan itu.

Diketahui bahwa salah satu teori konspirasi soal asal-usul Corona menyebut virus itu muncul — baik disengaja atau tidak disengaja — dari sebuah laboratorium di Wuhan yang fokus meneliti patogen mematikan. Tim pakar WHO dalam kesimpulannya menegaskan teori itu tidak terbukti dalam penyelidikan mereka.

“Temuan kami menunjukkan bahwa hipotesis insiden laboratorium sangat tidak mungkin untuk menjelaskan kemunculan virus di tengah populasi manusia, dan itu bukanlah hipotesis yang bisa digunakan untuk kajian mendatang dalam pekerjaan kami, untuk mendukung pekerjaan di masa depan, untuk memahami asal-usul virus,” jelas anggota tim pakar WHO, Peter Ben Embarek, dalam konferensi pers mengumumkan hasil temuan mereka sebelum meninggalkan China.

Pada saat bersamaan, Zeng dari CDC China mengajukan hipotesis yang sama tapi bukan soal laboratorium Wuhan, melainkan soal Fort Detrick yang merupakan laboratorium penelitian biomedis militer AS yang berlokasi di Maryland. Tidak bukti untuk mendukung teori ini.

“Saya mengatakan bahwa Amerika Serikat adalah fokus pelacakan (asal-usul Corona) karena Amerika Serikat melibatkan banyak isu, tidak hanya soal pelacakan virus Corona baru,” sebut Zeng kepada sebuah situs berita lokal berbasis di Shanghai.

Wawancara itu mengaitkan Fort Detrick dan Institut Penelitian Medis soal Penyakit Menular pada Militer AS (USAMRIID) dengan penelitian yang dilakukan oleh Unit 731 dari Tentara Kekaisaran Jepang selama Perang DUnia II.

“Amerika Serikat memiliki laboratorium biologi di seluruh dunia. Mengapa Amerika Serikat memiliki begitu banyak laboratorium? Apa tujuannya?” cetus Zeng.

“Dalam banyak hal, Amerika Serikat menuntut negara lain untuk terbuka dan transparan. Pada akhirnya, ternyata Amerika Serikat sendiri yang seringkali samar,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Zeng mendorong AS untuk membuktikan dirinya kepada dunia di tengah polemik soal asal-usul Corona.

“Terlepas dari apakah Amerika Serikat telah melakukan sesuatu yang khusus terkait masalah virus baru kali ini, mereka seharusnya memiliki keberanian untuk terbuka dan transparan. Amerika Serikat harus memikul tanggung jawab untuk membuktikan dirinya sendiri kepada dunia, daripada terjebak dalam pola pikir hegemonik, menutupi dirinya sendiri dan menyalahkan pihak lain terkait sumber virus,” ujarnya.

Mengomentari hal itu, asisten profesor pada NYU Steinhardt, Angela Xiao Wu, yang meneliti upaya pembentukan opini online di China, menilai komentar semacam itu sebagai ‘taktik yang efektif bagi negara-Partai untuk mengarahkan perhatian kritis orang-orang ke luar sebagai cara menyalurkan ketakutan dan frustrasi mereka’. Dia menyebut banyak negara mengadopsi taktik serupa.***dtc/mpc/bs

Berikan Komentar:
Tags: Amerika SerikatChinavirus CoronaWHO
ShareSendTweet
Berita Sebelumnya

Ruhut Sitompul Sebut AHY Harus Minta Maaf ke Presiden Jokowi

Berita Berikutnya

Sempat Jadi Buronan, Pembunuh Bayaran di Sumut Ditangkap Polisi

Related Posts

Dunia

21.602 Tentara Ukraina Desersi dalam Sebulan, Rekor saat Lawan Rusia

Senin, 10 November 2025
Dunia

Trump Bilang Warga Yahudi yang Pilih Zohran Mamdani ‘Orang Bodoh’

Rabu, 5 November 2025
Dunia

Keras! Kanselir Jerman Suruh Pengungsi Suriah Pulang Kampung

Selasa, 4 November 2025
Dunia

Diusir dari Kediaman Megah ke Pengasingan, Pangeran Andrew Juga Tak Diterima Warlok

Senin, 3 November 2025
Dunia

Misi Rahasia CIA di Venezuela Ketahuan, AS Langsung Terbangkan Pengebom

Selasa, 28 Oktober 2025
Dunia

Baru Sehari Dipenjara, Eks Presiden Perancis Diancam Akan Dibunuh Napi Lain

Jumat, 24 Oktober 2025

Dikelola Oleh :

PT. WASPADA BAHANA ERIASAFA

Alamat Redaksi :
Jl. Garu 3 No. 33 Kel. Harjosari-I
Kecamatan Medan Amplas 20147
Telp : 061-785 0458
Email : medanpunyanews@gmail.com

TERBARU

Gemetar Bacakan Pembelaan, Akhirun Akui Sulit ‘Main Bersih’ untuk Dapat Proyek

Rabu, 12 November 2025

Direktur BUMD Sumut Hadiri Acara Gerindra di Hambalang

Rabu, 12 November 2025

Kades-Bendahara di Nisel Ditahan soal Korupsi Dana Desa Rp 965 Juta

Rabu, 12 November 2025
  • Pedoman Media Cyber
  • Disclaimer
  • Hubungi Kami
  • Redaksi
  • Sitemap

Copyright © 2020 medanpunya.com All Right Reserved | Dari Medan Kemana-mana

No Result
View All Result
  • Home
  • Metro
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Daerah
  • Dunia
  • Olahraga
  • Seleb
  • Tekno

Copyright © 2020 medanpunya.com All Right Reserved | Dari Medan Kemana-mana