Selasa, 9 Maret 2021
  • Hubungi Kami
  • Redaksi
MedanPunya.com
Advertisement
  • Home
  • Metro
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Daerah
  • Dunia
  • Olahraga
  • Seleb
  • Tekno
No Result
View All Result
  • Home
  • Metro
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Daerah
  • Dunia
  • Olahraga
  • Seleb
  • Tekno
No Result
View All Result
MedanPunya.com
No Result
View All Result
Home Dunia

China Sebut AS Harusnya Jadi Fokus Penyelidikan Asal-usul Corona

Jumat, 19 Februari 2021
kanal Dunia
3
dibaca
Share on FacebookShare on WhatsappShare on Whatsapp

Beijing(MedanPunya) Saat tim pakar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menuntaskan penyelidikan asal-usul virus Corona (COVID-19) di Wuhan, China pada bulan ini, otoritas China memperjelas ke mana penyelidikan harus dilanjutkan. Amerika Serikat (AS) disebut seharusnya menjadi fokus selanjutnya untuk penyelidikan asal-usul Corona.

“(Kami berharap) Mengikuti teladan China, pihak AS akan bertindak secara positif, berbasis sains dan kooperatif dalam masalah penelusuran asal-usul, (dan) mengundang pakar WHO untuk kajian penelusuran asal-usul,” cetus juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin, dalam pernyataannya pekan lalu.

Lebih jauh lagi, kepala pakar epidemiologi pada Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) China, Zeng Guang, menyebut AS sekarang harus menjadi ‘fokus’ upaya global dalam menyelidiki asal-usul virus mematikan itu.

Diketahui bahwa salah satu teori konspirasi soal asal-usul Corona menyebut virus itu muncul — baik disengaja atau tidak disengaja — dari sebuah laboratorium di Wuhan yang fokus meneliti patogen mematikan. Tim pakar WHO dalam kesimpulannya menegaskan teori itu tidak terbukti dalam penyelidikan mereka.

“Temuan kami menunjukkan bahwa hipotesis insiden laboratorium sangat tidak mungkin untuk menjelaskan kemunculan virus di tengah populasi manusia, dan itu bukanlah hipotesis yang bisa digunakan untuk kajian mendatang dalam pekerjaan kami, untuk mendukung pekerjaan di masa depan, untuk memahami asal-usul virus,” jelas anggota tim pakar WHO, Peter Ben Embarek, dalam konferensi pers mengumumkan hasil temuan mereka sebelum meninggalkan China.

Pada saat bersamaan, Zeng dari CDC China mengajukan hipotesis yang sama tapi bukan soal laboratorium Wuhan, melainkan soal Fort Detrick yang merupakan laboratorium penelitian biomedis militer AS yang berlokasi di Maryland. Tidak bukti untuk mendukung teori ini.

“Saya mengatakan bahwa Amerika Serikat adalah fokus pelacakan (asal-usul Corona) karena Amerika Serikat melibatkan banyak isu, tidak hanya soal pelacakan virus Corona baru,” sebut Zeng kepada sebuah situs berita lokal berbasis di Shanghai.

Wawancara itu mengaitkan Fort Detrick dan Institut Penelitian Medis soal Penyakit Menular pada Militer AS (USAMRIID) dengan penelitian yang dilakukan oleh Unit 731 dari Tentara Kekaisaran Jepang selama Perang DUnia II.

“Amerika Serikat memiliki laboratorium biologi di seluruh dunia. Mengapa Amerika Serikat memiliki begitu banyak laboratorium? Apa tujuannya?” cetus Zeng.

“Dalam banyak hal, Amerika Serikat menuntut negara lain untuk terbuka dan transparan. Pada akhirnya, ternyata Amerika Serikat sendiri yang seringkali samar,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Zeng mendorong AS untuk membuktikan dirinya kepada dunia di tengah polemik soal asal-usul Corona.

“Terlepas dari apakah Amerika Serikat telah melakukan sesuatu yang khusus terkait masalah virus baru kali ini, mereka seharusnya memiliki keberanian untuk terbuka dan transparan. Amerika Serikat harus memikul tanggung jawab untuk membuktikan dirinya sendiri kepada dunia, daripada terjebak dalam pola pikir hegemonik, menutupi dirinya sendiri dan menyalahkan pihak lain terkait sumber virus,” ujarnya.

Mengomentari hal itu, asisten profesor pada NYU Steinhardt, Angela Xiao Wu, yang meneliti upaya pembentukan opini online di China, menilai komentar semacam itu sebagai ‘taktik yang efektif bagi negara-Partai untuk mengarahkan perhatian kritis orang-orang ke luar sebagai cara menyalurkan ketakutan dan frustrasi mereka’. Dia menyebut banyak negara mengadopsi taktik serupa.***dtc/mpc/bs

Berikan Komentar:
Tags: Amerika SerikatChinavirus CoronaWHO
ShareSendTweet
Berita Sebelumnya

Ruhut Sitompul Sebut AHY Harus Minta Maaf ke Presiden Jokowi

Berita Berikutnya

Sempat Jadi Buronan, Pembunuh Bayaran di Sumut Ditangkap Polisi

Related Posts

Dunia

Diminta Rakyatnya Tinggalkan Jabatan, Presiden Paraguay Malah Minta Seluruh Menterinya Mundur

Senin, 8 Maret 2021
Dunia

600 Polisi Myanmar Membelot, Ikut Rakyat Lawan Junta Militer

Sabtu, 6 Maret 2021
Dunia

Dokumen Baru Ungkap Rincian Program Militer Myanmar yang Libatkan Australia

Jumat, 5 Maret 2021
Dunia

Militer Myanmar Makin Menjadi-jadi, PM Inggris Ngeri

Jumat, 5 Maret 2021
Dunia

PBB Ingatkan soal Sanksi, Militer Myanmar: Kami Terbiasa dengan Sanksi

Kamis, 4 Maret 2021
Dunia

PBB: Ribuan Warga Suriah ‘Dibunuh, Disiksa, Diperkosa’ Selama Konflik

Rabu, 3 Maret 2021

Dikelola Oleh :

PT. WASPADA BAHANA ERIASAFA

Alamat Redaksi :
Jl. Garu 3 No. 33 Kel. Harjosari-I
Kecamatan Medan Amplas 20147
Telp : 061-785 0458
Email : medanpunyanews@gmail.com

TERBARU

Kaesang Putuskan Felicia Tissue di Januari: Aku Dimaki-maki

Senin, 8 Maret 2021

Liverpool di Anfield: Dihabisi Tim Papan Atas Sampai Bawah

Senin, 8 Maret 2021

Diminta Rakyatnya Tinggalkan Jabatan, Presiden Paraguay Malah Minta Seluruh Menterinya Mundur

Senin, 8 Maret 2021
  • Pedoman Media Cyber
  • Disclaimer
  • Hubungi Kami
  • Redaksi
  • Sitemap

Copyright © 2020 medanpunya.com All Right Reserved | Dari Medan Kemana-mana

No Result
View All Result
  • Home
  • Metro
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Daerah
  • Dunia
  • Olahraga
  • Seleb
  • Tekno

Copyright © 2020 medanpunya.com All Right Reserved | Dari Medan Kemana-mana