Jakarta(MedanPunya) Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut dugaan kasus suap yang melibatkan pegawai Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan merupakan bentuk pengkhianatan.
Sri Mulyani mengatakan, keterlibatan pegawai DJP ini mengkhianati seluruh pegawai otoritas pajak nasional maupun pegawai negeri sipil (PNS) di Kementerian Keuangan yang tersebar di seluruh tanah air.
“Dugaan suap yang melibatkan pegawai DJP ini jelas merupakan pengkhianatan dan telah melukai perasaan dari seluruh baik di DJP maupun seluruh jajaran Kemenkeu, di seluruh Indonesia yang telah dan terus, dan akan berpegang pada prinsip integritas dan profesionalitas,” kata Sri Mulyani dalam acara press statement pengusutan dugaan kasus suap yang dilaksanakan secara virtual, Rabu (3/3).
Sri Mulyani mengatakan, beberapa tahun belakangan ini seluruh pegawai Kementerian Keuangan khususnya DJP sedang fokus terhadap pengumpulan penerimaan negara. Apalagi di tengah pandemi COVID-19 ini, penerimaan negara yang berasal dari pajak tergerus namun tetap harus dioptimalkan.
“Apabila dugaan tersebut terbukti ini suatu pengkhianatan bagi upaya seluruh Direktorat Jenderal Pajak dan Kementerian Keuangan yang terus berfokus pada penerimaan pengumpulan penerimaan negara. Penerimaan pajak adalah tulang punggung penerimaan negara,” katanya.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini mengungkapkan penerimaan negara sangat dibutuhkan saat ini khususnya untuk memenuhi anggaran penanganan COVID-19 yang sampai saat ini masih terjadi di tanah air.
“Dalam kondisi kita hadapi COVID, jelas kita butuh dan menjaga agar pemulihan ekonomi terjadi dan penerimaan negara diupayakan sehingga kita mampu mendukung masyarakat di dalam menghadapi COVID dan mendukung dunia usaha untuk pulih kembali, ini (kasus suap) merupakan suatu hal yang sangat mengecewakan bagi kita semua,” ungkapnya.***dtc/mpc/bs