Medan(MedanPunya) Pemilk toko di lokasi Kesawan City Walk kesal para pedagang meninggalkan banyak sampah seperti tusuk satai, rokok, arang, ampas kopi dan lainnya.
Kekesalan mereka dituangkan dalam selebaran dan ditempel di dinding ruko. Tulisan selebaran bernada cukup tegas.
‘Boss, tolong jaga kebersihan, sudah macam bengkel toko kami, minyak semua’
‘Perhatian, Tuan-Tuan!!! Dilarang buang sampah kopi, arang, tusuk sate, di depan toko kami’
Pekerja toko kain, Mustafa, menyebutkan imbauan tak digubris, bahkan disobek oleh orang tak dikenal.
“Kita buat imbauan jagalah kebersihan, dikoyak sama mereka. Kalau saya tahu siapa yang koyakkan sudah saya pukul kepalanya. Gak ada otak yang jualan di depan sini, puntung rokok dimasukkan ke pintu toko kami, kalau kebakaran siapa tanggung?” ujar Mustafa.
“Bos kami pun udah komplain juga. Udah aku bilang sama Satpol PP, sama tentara juga kami sudah ngomong. Di dalam ini semuanya kain, kalau terjadi kebakaran rugi miliaran kami,” tambahnya.
Mustafa mengatakan, sebagian pemilik dan pekerja toko kain sudah sepakat mengumpulkan KTP untuk dibawa oleh Notaris yang juga tinggal di Jalan Kumango ke kantor Gubernur, tapi ada beberapa yang tidak setuju.
Akibat tumpukan sampah itu pekerja harus terlebih dahulu bersih-bersih sebelum membuka toko.
“Sebelum ada Kesawan City Walk kawasan ini bersih,” tegas Mustafa.
Pekerja toko kain lainnya, Ridho, juga mengatakan hal yang sama.
Ridho mengatakan banyak pemilik dan pekerja toko kain yang mengeluh tapi tidak berani bersuara.
Terpisah, Ridho juga mengatakan Dinas Pertamanan yang memasang listrik untuk pencahayaan pedagang di Jalan Kumango juga terkesan asal-asalan dan membahayakan orang.
Ada juga beberapa warga yang mengeluh sulit keluar di malam hari menggunakan kendaraan mobil karena adanya pedagang di depan rumah ataupun ruko milik mereka.
“Kalau dulu keluar masuk mobil bebas sekarang tidak bisa lagi karena ada pedagang di depan rumah mereka. Banyak juga warga yang mengeluh seperti itu,” pungkas Ridho.***trb/mpc/bs