Tapsel(MedanPunya) Banjir bandang yang menerjang tiga desa di Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) pada Sabtu (23/11) menyebabkan kerusakan parah pada satu sekolah dasar. Akibatnya bangunan SD tersebut tidak dapat digunakan untuk kegiatan belajar mengajar (KBM).
Kepala SD Negeri 101106 Desa Sipange Siunjam, Kecamatan Sayurmatinggi, Nazaruddin Hasibuan menjelaskan, sebagian besar ruangan sekolah rusak cukup signifikan.
“Ada enam ruangan kelas yang tidak dapat digunakan untuk belajar, dan sebanyak 165 murid terpaksa harus diungsikan untuk belajar di tempat lain,” ungkap Nazaruddin saat ditemui pada Selasa (26/11).
Nazaruddin menambahkan, kondisi sekolah masih dipenuhi material banjir, seperti lumpur, batu, dan kayu-kayu besar.
“Bagian bangunan sekolah juga jebol dan hancur. Sampai hari ini, masih dilakukan upaya pembersihan dan pengangkatan material banjir,” beber dia.
Meskipun sekolah belum dapat digunakan, Nazaruddin telah menyampaikan kepada guru dan murid agar kegiatan belajar mengajar tetap berjalan.
“Kegiatan belajar tetap berjalan, kami menumpang di rumah-rumah dan bangunan warga di tempat lain yang tidak terdampak banjir,” ujarnya.
Ia juga menekankan, tidak ada paksaan bagi murid yang ingin bersekolah.
“Kegiatan belajar tetap berjalan, kami menumpang di rumah-rumah dan bangunan warga di tempat lain yang tidak terdampak banjir,” sambungnya.
Nazaruddin berharap proses pembersihan pascabanjir dapat berjalan lancar dan cepat selesai. Ia juga meminta perhatian untuk segera memperbaiki bangunan yang rusak.
“Bulan depan (Desember), anak-anak sudah mulai ujian. Kami berharap agar segera mendapat perhatian,” pungkasnya.
Sebelumnya, banjir bandang menerjang sejumlah desa di Kecamatan Sayurmatinggi dan Batang Angkola, Tapanuli Selatan, pada Sabtu dini hari.
Akibat kejadian tersebut, dua warga dilaporkan meninggal dunia, puluhan lainnya luka-luka, serta ratusan bangunan mengalami kerusakan.***kps/mpc/bs