Kisaran(MedanPunya) Eka Wahyu Lestari (23) berencana menikah usai pacarnya Fika Andrean Banjarnahor (21) keluar dari penjara. Andrean ditangkap polisi usai menikam Eka hingga 16 kali di dalam mobil.
Peristiwa penikaman Andrean terhadap Eka terjadi di daerah Terminal Kisaran Asahan, Sumatera Utara pada Minggu (9/7) malam. Sebelum insiden itu terjadi, keduanya sempat terlibat cekcok.
Kanit di Satreskrim Polres Asahan, Iptu Arbin Rambe, mengatakan korban ditikam pelaku secara bertubi-tubi hingga mengalami luka di bagian perut dan tangan. Melihat Eka tak berdaya, pelaku meminta maaf dan mengantarkan korban ke tempat kerjanya.
Saat itu polisi mendapat laporan yang terjadi Eka telah menjadi korban pembegalan. Namun laporan itu palsu setelah dicek. “Jadi mulanya kita mendapatkan laporan dari warga menyebutkan ada korban dibegal di daerah Terminal Kisaran pada Minggu (9/7) malam. Setelah dicek ternyata korban mengaku ditikam oleh pacarnya,” kata Iptu Arbin, Selasa (11/7).
Setelah mengantarkan ke tempat kerjanya, Andrean meminta Eka untuk mengaku telah menjadi korban pembegalan. Dari tempat kerja itu Eka kemudian dirujuk ke rumah sakit akibat luka tikaman yang dideritanya.
“Korban langsung dirawat di rumah sakit akibat mendapatkan 16 luka tikaman di bagian perut hingga tangan. Sementara kita himpun keterangan dari korban, saat pelaku emosi menikam korban berkali kali tiba-tiba pelaku ini berhenti sendiri, mungkin dia sadar,” jelasnya.
“Bahkan dia sempat minta maaf dan mengantarkan korban ini ke tempat kerjanya dan minta korban berbohong jika ada yang bertanya kondisinya berdarah-darah itu karena habis dibegal,” ujarnya.
Tak butuh waktu lama bagi polisi yang melakukan penyelidikan atas kasus tersebut. Pelaku langsung ditangkap keesokan harinya dan digelandang ke Polres Asahan. Polisi pun turut serta mengamankan barang bukti pisau dan mobil yang digunakan tersangka saat kejadian.
Di kantor Polisi, menurut pengakuan pelaku ia tega melakukan penganiayaan kepada pacarnya itu karena kesal terus dimintai uang oleh korban dengan alasan keperluan yang bermacam-macam.
“Alasannya karena dimintai uang. Tapi keterangan dari korban ini masih kita dalami karena korban kondisinya masih syok dan dirawat jadi belum bisa dimintai keterangan secara lengkap,” ujar Arbin Rambe.
Eka pun buka suara mengenai peristiwa yang dialaminya. Dia pun telah memaafkan perbuatan Andrean dan berencana menikah karena hubungan mereka telah serius.
Dia bercerita di dalam mobil mereka sempat cekcok hingga akhirnya terjadi penikaman. Namun, Eka membela Andrean dengan menyebut pacarnya itu tidak punya niat membunuh.
“Sebenarnya dia tidak ada acara pembunuhan berencana atau dia ingin membunuh saya. Itu hanyalah pertengkaran biasa,” kata Eka di Asahan, Jumat (14/7).
Pertengkaran seperti itu, dianggapnya hal yang biasa. Padahal mengalami luka tusukan hingga dirawat ke rumah sakit.
“Biasalah orang berpacaran kan ada bertengkar, cekcok selisih paham sehingga kami berantam di dalam mobil itu, jadi terjadilah pertengkaran yang membuat terluka satu sama lain,” jelasnya.
Dia menepis isu percekcokan terjadi karena meminta uang ke Andrean untuk menggugurkan kandungan. “Itu tidak benar ya,” katanya.
Eka menyebut luka tikaman yang didapatnya telah diobati setelah mendapatkan perawatan di rumah sakit. Setelahnya dia pulang ke rumah dan membicarakan persoalan ini dengan kedua belah pihak keluarga.
“Kami juga pihak keluarga dengan keluarga juga udah berdamai, saya lagi mengurus pencabutan laporan supaya dia bisa dibebaskan karena kami punya rencana menikah,” katanya.
Hubungan dengan Andrean, menurut Eka, sudah ke tahap serius. Keduanya juga telah merencanakan pernikahan.
“Sebenarnya kami udah menjalani hubungan yang serius ingin menikah. Jadi tinggal nunggu proses jalur hukumnya (perdamaian) aja untuk membebaskan dia,” ujarnya.***dtc/mpc/bs