Medan(MedanPunya) Jenazah Sempurna Pasaribu (47), seorang wartawan yang tewas terbakar bersama keluarga di Karo menjalani proses otopsi di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara di Jalan Wahid Hasyim, Kota Medan, Sumatera Utara.
Marson Pasaribun selaku adik kandung Sempurna mengatakan, baru mendapat kabar duka atas kejadian yang menimpa abangnya pada Kamis (27/64) sekitar pukul 05.00 WIB.
“Kejadian (kebakarannya) sekitar pukul 03.00 WIB. Di rumah itu ada empat orang. Ada abang (Sempurna), istrinya, anak dan cucunya,” kata Marson saat diwawancarai di RS Bhayangkara.
“Jenazah dibawa dari rumah sakit umum ke RS Bhayangkara sekitar pukul 09.00 WIB. Ya (untuk) diautopsi,” sambungnya.
Marson pun menuturkan, Sempurna sehari-hari bekerja sebagai wartawan di media online, Tribrata.
Namun ia kurang mengetahui apa yang dialami Sempurna di lapangan. Selain itu, Sempurna juga berjualan di rumahnya.
“Jualan makanan, sayur-sayuran, minyak (BBM eceran), dan gas (elpiji),” ucapnya.
Marson berharap agar kepolisian dapat mengungkap penyebab rumah abangnya terbakar.
“Adalah (harapan ke kepolisian) sikit, supaya jelas dia kejadiannya, apakah murni kebakaaran atau dibakar,” tutupnya.
Sebelumnya diberitakan, Sempurna tewas terbakar bersama keluarganya dalam warung kelontong di Jalan Nabung Surbakti, Kelurahan Padang Mas, Kabanjahe, Kamis (27/6) sekitar 02.30 WIB.
Sempurna tewas bersama istrinya Elfrida Ginting (48), putranya Sudi Investigasi Pasaribu (12), dan seorang cucunya laki-laki yang masih balita, Loin Situngkir (3).
Liber Pasaribu (39) selaku adik kandung Sempurna mengungkapkan, dugaan sementara kebakaran maut ini dipicu akibat minyak bensin eceran yang tercecer di dalam warung kelontong yang sehari-harinya dijual oleh kakak iparnya.
Meski demikian, ia belum mengetahui secara pasti dari mana sumber api berasal. Sementara, salah seorang warga setempat, Halimah menyebut, sempat mendengar suara meminta tolong dari luar rumahnya.
Saat itu ia bersama karyawannya tengah memasak makanan yang telah dipesan oleh pelanggan. Tidak lama berselang, suara tersebut terdengar semakin ramai.
Merasa penasaran, ia lantas keluar dari dalam rumah untuk mengetahui peristiwa yang tengah terjadi dan melihat kobaran api telah menghanguskan warung kelontong Sempurna.
“Kami sempat dengar suara Sempurna ngetok pintu sambil manggil anaknya si Sudi kira-kira jam 1 pagi. Mungkin dia baru pulang. Sekitar jam tengah 3 pagi tiba-tiba sudah kejadian,” ungkapnya.
Ia menyebut, dua mobil pemadam kebakaran (damkar) baru tiba di lokasi kejadian sekitar pukul 04.30 WIB saat api sudah mulai mengecil. Kobaran api sudah lebih dulu meratakan bangunan papan berukuran 2,5 x 4 meter tersebut. Kondisi memilukan terlihat saat proses evakuasi.
Keempat korban ditemukan tewas mengenaskan dengan kondisi hangus terbakar di dalam warung kelontong yang juga dijadikan sebagai kedai kopi itu. Keempat korban selanjutnya dibawa ke RSUD Kabupaten Karo pada pukul 05.20 WIB guna dilakukan identifikasi lebih lanjut. Saat ini, lokasi kebakaran itu sudah dipasang garis polisi.
Kepala Bidang Operasional Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Tanah Karo Iptu Togu mengatakan, masih menyelidiki untuk mengetahui penyebab pasti dari kebakaran ini. Tim dari laboratorium forensik dilibatkan dalam penyelidikan ini.***kps/mpc/bs