Keluarga Curiga Akan Kematian Lamhot Simarmata di Samosir, Keluarga Tunggu Hasil Otopsi

Samosir(MedanPunya) Kematian Lamhot Simarmata (31) mengundang kecurigaan bagi keluarganya mengharuskan membuat laporan ke Polsek Harian.

Terkait kecurigaan ini, Kasat Reskrim Polres Samosir AKP Suhartono memberikan keterangan saat dikonfirmasi, Rabu (16/12).

Ia juga menuturkan bahwa istri korban, Riana boru Sagala kepada pihak keluarga, korban Lamhot Simarmata meninggal karena minum racun.

Walau Riana boru Sagala telah memberikan alasan, keluarga tidak serta merta percaya.

Maka, pihak keluarga mengambil keputusan melaporkannya kepada pihak yang berwajib.

Sesuai laporan yang diterima Polres Samosir, Pada Senin (14/12) sekira pukul 14.00 WIB, James Simarmata selaku orangtua dari korban Lamhot Simarmata diberitahukan oleh Sangap Simanjorang bahwa korban Lamhot Simarmata telah meninggal dunia.

“Kalau ceritanya, istri korban itu membawa korban itu ke rumah orangtuanya. Kata istrinya, korban meninggal akibat minum racun. Jadi ditengok keluarganya, kok ada lebam atau bekas luka yang mencurigakanlah, ada luka-luka sikit lah, tapi bukan luka tusukan atau gimana lah,” ujar AKP Suhartono, Rabu (16/12).

“Makanya pihak keluarga menaruh curiga lah. Dengan kecurigaan mereka, lalu melapor ke polsek terdekat, yakni polsek Harian Boho. Lalu, Polsek Harian Boho lalu berkoordinasi dengan kita,” sambungnya.

Dengan demikian, pihak kepolisian langsung bergerak dan membawa korban ke RS Hadrianus, Pangururan untuk melengkapi administrasi sebelum berangkat ke RS Bhayangkara Medan.

“Kita langsung gerak dan sampaikan bahwa kalau memang curiga, kita otopsi ajalah gitu untuk otopsi, kita bawa dulu ke Rumah Sakit Hadrianus Pangururan supaya kita melengkapi administrasi untuk otopsi ke Bhayangkara Tingkat II Medan,” lanjutnya.

Ia juga menuturkan pihaknya tetap berhati-hati menangani kasus ini sehingga hingga kini pihaknya belum bisa menyampaikan keputusan sebelum ada hasil otopsi.

“Setelah itu, kita tunggu hasil otopsi dari RS Bhayangkara Medan. Kita pun harus hati-hati dalam hal ini karena ada kecurigaan keluarga, datanya harus otentik ya kan,” ujarnya.

“Jadi kalau memang hasil otopsi ini memang minum racun, ya jelas dan kita enggak menduga-duga lagi ya kan. Ini kan kita masih menduga-duga, apakah ini pembunuhan atau apa ya kan,” sambungnya.

Pihaknya juga berencana memastikan penyebab kematian korban ke laboratorium kriminalistik (labkrim) Polda Sumut.

“Setelah kita nanti peroleh hasil bahwa lambungnya mengandung racun, kita juga masih membawanya ke laboratorium kriminal (labkrim) Polda untuk memastikan dan kalau diotopsi, apakah memang ada kekerasan dengan benda tumpul atau apa gitu,” ujarnya.

Hasil otopsi diperkirakan satu minggu mendatang.

“Maka sampai sekarang, kita masih menunggu, katanya siang ini akan diotopsi. Kalau hasilnya lebih kurang hasilnya keluar satu minggu,” ungkapnya.

“Kita tetap melakukan penyelidikan sambil kita menunggu hasil otopsi. Dua-duanya tetap berjalan,” pungkasnya.***trb/mpc/bs

 

 

 

Berikan Komentar:
Exit mobile version