Kementerian Turun ke Nias Utara, Cek Laut yang Tercemar Tumpahan Aspal

Niasutara(MedanPunya) Tumpahan aspal dari kapal tanker berbendera Gabon mencemari laut di Kabupaten Nias Utara, Sumatera Utara. Kementerian Perikanan dan Kelautan (KKP) turun ke lokasi untuk mengecek kondisi di sana.

Kabid Teknologi Komunikasi dan Informatika Dinas Kominfo Kabupaten Nias Utara, Syukur Zebua menyebut perwakilan dari KKP itu turun ke lokasi pada Kamis (23/2). Mereka mengecek lokasi kapal MV AASIH yang terdampar di Desa Faekhunaa, Kecamatan Afulu.

“Tim dari KKP datang ke lokasi setelah menerima laporan bahwa ada kapal asing bermuatan aspal yang terdampar di lokasi itu,” kata Syukur Zebua, Jumat (24/2).

Syukur menyebut perwakilan dari KKP itu telah berkoordinasi dengan berbagai pihak pemerintah dan perusahaan untuk mengambil tindakan atas kejadian itu. Pemilik kapal diminta untuk segera membersihkan gumpalan aspal yang mencemari laut tersebut.

“Meminta tanggung jawab dari perusahaan kapal untuk membersihkan gumpalan aspal yang berserakan, karena sangat berpengaruh pada ekosistem di laut dan para nelayan,” ujarnya.

Namun, Syukur menyebut hingga saat ini belum ada tindakan yang dilakukan oleh pemilik kapal. Padahal, menurutnya cemaran dari tumpahan aspal itu sudah semakin meluas.

Dia memperkirakan aspal tersebut telah mencemari lautan Nias Utara lebih dari radius 70 kilometer.

“Inilah sampai hari ini, komitmen dari kapal belum ada. Cuman ABK nya sudah dievakuasi, malah tinggal di hotel mereka sekarang. Kita dari masyarakat mendengar ini saja sudah prihatin, apalagi masyarakat sekitaran di pesisir laut itu mereka sangat terganggu kegiatan pariwisata, nelayan sudah tak bisa (melaut),” ujarnya.

Selain KKP, Syukur menyebut dalam waktu dekat Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan juga akan meninjau kondisi laut tersebut. “Besok rencananya Kementerian Lingkungan Hidup,” ujarnya.

Sebelumnya, Syukur Zebua menyebut kapal tanker itu mengalami kebocoran dan terdampar di Desa Faekhuna’a, Kecamatan Afulu, pada Sabtu (11/2) lalu.

Setelah dicek, kapal itu ternyata bermuatan 1.900 ton bahan mentah aspal. Kapal itu berlabuh dari Uni Emirat Arab menuju Padang dan Sibolga.

“Kapal itu berisi sebanyak 20 orang terdiri dari satu kapten dan 19 ABK berkewarganegaraan India. Kapal itu mengalami kerusakan atau kebocoran yang disebabkan hantaman ombak dan karena kondisi sudah berkarat,” ujarnya, Selasa (21/2).

Setelah kejadian itu, Syukur mengatakan aspal yang dimuat oleh kapal itu terus tumpah ke laut.***dtc/mpc/bs

 

Berikan Komentar:
Exit mobile version