Stabat(MedanPunya) Puluhan warga di tempat wisata Ecowisata Tangkahan, Kecamatan Batang Serangan, Kabupaten Langkat, sudah terbiasa hidup dalam kegelapan.
Walaupun aliran listrik sudah masuk ke desa, tetapi warga tetap saja tidak bisa sepenuhnya menggunakannya. Sebab, listrik sering kali padam atau biarpet, di desa yang menjadi pintu lokasi masuk ke kandang gajah.
Mama Basah penjual sovenir mengatakan, listrik baru masuk ke desanya, sejak tiga tahun lalu. Sebelumnya, puluhan warga desa harus menumpang listrik pada dusun luar lokasi wisata.
“Kita baru saja masuk listrik ke sini. Sebelumnya kita harus menumpang ke desa sebelah,” ucapnya.
Saat listrik masuk, kata dia seluruh warga dikenakan biaya sendiri untuk pemasangan dan pembelian material, melainkan bukan ditanggung oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN).
“Semuanya kita beli sendiri tidak ada bantuan,” ujarnya.
Akibat listrik sering padam, banyak peralatan elektronik warga rusak, dan tidak bisa digunakan lagi. Namun, warga juga sudah mempertanyakan mengapa listrik sering padam. PLN menurutnya tidak memberikan solusi.
“Karena mati hidup listrik, barang eletronik kita rusak semua. Kita sudah pernah nanya ke PLN kemarin, katanya kita ilegal di sini,” ungkapnya.
Padahal, kata dia, Ecowisata Tangkahan, sudah sering didatangi para pejabat, baik itu Pemerintah Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera maupun Pusat.
Akan tetapi, kedatangan para pejabat, kata dia hanya bisa memberi janji belaka kepada warga.
“Sudah banyak DPR kemari, mulai dari Bupati dan Gubernur juga sudah kemari. Wakil Menteri juga sudah kemari,” ucapnya.
Setelah datang, kata dia pejabat hanya mengumbar janji, tidak ada perbuatan yang dilakukan setelahnya.
Bersama dengan seluruh warga, ia berharap pemerintah lebih perduli dengan lokasi wisata Tangkahan, yang sudah masuk dalam kategori internasional. Jika dibiarkan terus begini, menurutnya tidak ada lagi turis mancanegara yang mau singgah ke Tangkahan.
“Kalau terus padam begini, bagaimana mau banyak datang turis mancanegara ke sini? Kita berharap kepada pemerintah untuk dapat merealiasaikan perbaikan ke lokasi wisata ini,” katanya.***trb/mpc/bs