Pangururan(MedanPunya) Dua orang nelayan dilaporkan tenggelam di Perairan Danau Toba, tepatnya di kawasan Bokung, Desa Cinta Dame, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir, Selasa (10/6).
Satu di antaranya berhasil menyelamatkan diri dan seorang lagi masih dalam proses pencarian.
Kedua orang yang belakangan diketahui bernama Amran Malau (49) dan Sukandi Malau dikabarkan tenggelam berprofesi sebagai nelayan tradisional.
Selain itu, kedua nelayan diketahui tersebut merupakan kakak beradik, yang sehari-hari menggantungkan hidup dari hasil penangkapan ikan di perairan Kecamatan Simanindo,
Peristiwa itu terjadi, Selasa (10/6) sekitar pukul 14.00 WIB, ketika keduanya itu sedang mencari ikan menggunakan sebuah sampan dayung, namun naas sampan dayung yang digunakan mereka diterjang ombak.
Berdasarkan keterangan warga yang ikut dalam pencarian, musibah tersebut terjadi dipicu angin kencang yang tiba-tiba menerpa wilayah Perairan Bokung.
“Awalnya cuaca cukup tenang. Namun mendadak angin kencang datang dan menyebabkan sampan mereka oleng hingga terbalik,” ujar seorang warga sekitar.
Ia juga menerangkan, satu dari dua korban berhasil menyelamatkan diri ke tepian, dan segera mendapat pertolongan dari warga sekitar.
Sementara satu korban lainnya Amran Malau hingga kini belum ditemukan dan masih dalam pencarian oleh tim gabungan.
Salah satu saksi mata yang juga ikut dalam proses pencarian mengatakan, upaya pencarian dilakukan secara manual dengan perahu nelayan dan alat seadanya dan langsung dibawa ke Puskesmas Simarmata.
”Yang satu lagi belum tahu di mana,” katanya.
“Hingga Selasa malam, satu dari dua yang di kabarkan tenggelam di perairan Kecamatan Simanindo belum ditemukan,” ujar Koordinator Pos SAR Danau Toba Hisar Turnip.
“Mudah-mudahan cuaca bagus, sehingga upaya pencarian dapat dilakukan secara maksimal,” sambungnya.
Selanjutnya, Kasat Reskrim Polres Samosir Iptu Edward Sidauruk menjelaskan, tenggelamnya sampan nelayan tersebut karena cuaca ekstrem, angin kencang.
Kemarin, proses pencarian pria inisial AM ini telah dilakukan. Proses pencarian masih berlangsung hingga hari ini, Rabu (11/6).
“Kita mendapatkan informasi bahwa ada masyarakat yang tenggelam akibat cuaca ekstrem angin kencang,” ujar Iptu Edward Sidauruk.***trb/mpc/bs