Lubukpakam(MedanPunya) Proses ekshumasi jenazah Muhammad Ilham siswa SMP di Deli Serdang yang diduga menjadi korban pembunuhan berjalan sekitar 2 jam, Rabu (23/7).
Tidak ada kendala yang dihadapi oleh tim dokter forensik Rumah Sakit Bhayangkara Medan.
Saat itu selain tim dokter juga ada beberapa dokter koas yang juga ikut dalam proses ekshumasi.
Ekshumasi ini juga dihadiri oleh keluarga korban.
Makam korban ini sendiri berada pemakaman muslim di Jln Masjid I Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam. Pantauan www.tribun-medan.com ekshumasi mulai dilakukan sekitar pukul 09.30 WIB.
Proses didahului dengan doa. Baru kemudian makam korban digali oleh penggali kubur yang biasa bertugas di tempat ini.
Pada saat proses penggalian dilakukan oihak keluarga korban pun tidak diperkenankan berada di dalam titik dokter bekerja. Dengan dipasangangi tenda dengan kain penutup di tiap sudut membuat orang yang tidak berkepentingan tidak bisa melihat proses ekshumasi. Tampak kalau tim dokter dipimpin oleh dr Mistar Ritonga.
“Iya kami tadi yang gali dan mengangkatnya. Sudah nggak ada lagi daging daging ya tinggal tulang. Kalau kain kapannya masih bagus paling hitam saja. Kemarin itu pun waktu meninggal kami yang ngerjain (menguburkan),” ujar Sumarno didampingi temannya sesama penggali kubur, Samin.
Sumarno dan Samin baru dipanggil setelah proses ekhusmasi selesai dilakukan. Saat itu keduanyalah yang kembali memadatkan tanah makam. Sementara itu dr Mistar Ritonga belum bersedia memberikan keterangan banyak setelah proses ekshumasi selesai dilakukan.
“Nanti sama polisi saja ya,” kata dr Mistar. dr Mistar sempat didatangi oleh Boyle F Sirait yang menjadi pengacara keluarga korban. Ketika itu Boyle sempat menanyakan berapa lama kira-kira hasil dari ekshumasi ini bisa diketahui hasilnya.
“Nanti hasilnya bisa didapatkan dari pihak penyidik saja ya. Kira-kira 2 minggu lah (hasilnya). Kami melakukan ini atas permintaan penyidik,” kata dr Mistar.
Setelah proses ekshumasi selesai, doa dari keluarga kembali dipanjatkan. Saat itu hadir langsung Diki dan Rudi yang merupakan abang dan ayah korban.***trb/mpc/bs