Rusak Parah, Jalan yang ‘Dijual’ Warga di Asahan Kini Dipasangi Spanduk Lagi

Asahan(MedanPunya) Jalan provinsi di Kabupaten Asahan, Sumatera Utara tepatnya di Desa Punggulan Kecamatan Air Joman sebelumnya pernah ‘dijual’ oleh warga karena rusak parah, kini dipasangi spanduk lagi.

Pantauan di lokasi, Rabu (5/4) pada gapura jalan tersebut terdapat selembar spanduk berisikan kekesalan warga pada kondisi jalan yang tak kunjung mendapatkan perbaikan dari tahun ke tahun.

“Jalan makin parah mereka pada kemana ya??” isi tulisan spanduk tersebut.

Sebelumnya, di gapura yang sama sekitar hampir setahun yang lalu, atau pada bulan Mei 2022warga juga pernah memasang spanduk kekecewaan terhadap kondisi jalan tersebut dengan menuliskan “Dijual Jalan Pasar XI”.

Menurut warga hampir 5 kilometer jalan dalam kondisi rusak parah dengan dipenuhi banyak lubang membentang dari Kecamatan Air Joman menuju Silau Laut di Kabupaten Asahan.

“Sudah makin parah, kalau hujan banyak lobang tertutup genangan air. Kalau musim panas ini jalan isinya abu semua. Bosan menunggu perbaikan enggak juga ada,” kata Sukamto, warga pengguna jalan kepada wartawan.

Menurutnya, ketika jalan tersebut pernah viral dan dipasangi spanduk ‘Jalan Dijual’ beberapa waktu lalu sejumlah lubang pada ruas jalan pernah ditutupi bahkan diratakan menggunakan alat berat menggunakan material timbunan tanah dan pasir namun bukannya di aspal.

“Tapi ditutup pun lubangnya itu sementara saja, kalau ke dalam ini banyak yang parah-parah jalannya. Harus diaspal,” kata dia.

Diterangkan warga, jalan ini merupakan akses satu-satunya masyarakat antar kecamatanyang mayoritas sebagai petani kebun menuju kota Kisaran, ibu kota Kabupaten Asahan.

Diketahui, jalan berstatus milik Provinsi ini masuk dalam ruas jalan yang jadi perbaikan dana dari pemerintah ProvinsiSumatera Utara dengan anggaran 2,7 Triliun namun belum menyentuh ruas jalan rusak di Asahan. Hal itu pernah disampaikan oleh anggota DPRD Asahan, Handi Afran Sitorus saat ditemui wartawan di kantor DPRD Asahan.

“Ada sebagian itu yang proyek Rp 2,7 triliun perbaikan jalan provinsi di Asahan seharusnya diselesaikan tahun 2022 ini tapi dibiarkan tak tuntas dikerjakan,” kata Handi Arfan yang merupakan politisi dari PDI Perjuangan ini.

Sementara itu, Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi saat melakukan kunjungan kerja ke Asahan pada (15/3) lalu saat ketika ditanya wartawan soal banyaknya kerusakan jalan provinsi di Asahan justru tak mempermasalahkan hal itu dan yakin semua bisa diselesaikan.

“Enggak ada masalah, berjalan bertahap yang penting tahun ini selesai,” kata dia.***dtc/mpc/bs

 

Berikan Komentar:
Exit mobile version