Karo(MedanPunya) Pembangunan sekolah di Desa Kuta Tengah, Kecamatan Simpangempat, Kabupaten Karo diduga sarat korupsi.
Sejak dibangun tahun 2020 lalu, sekolah ‘siluman’ ini tak kunjung dapat digunakan.
Padahal, sekolah siluman ini sudah menghabiskan anggaran Rp 1 miliar lebih.
Sayangnya, aparat penegak hukum mulai dari Kejari Karo hingga Polres Karo dinilai masyarakat diam-diam saja.
Kedua institusi penegak hukum ini dianggap lamban dalam bertindak. Menurut masyarakat, ada potensi kerugian negara di sana.
Saat menyambangi kantor DPRD Karo, masyarakat meminta agar sekolah siluman ini segera diselesaikan, agar bisa dipakai oleh peserta didik.
Dari keterangan yang disampaikan warga, mulanya sekolah siluman ini dibangun sebagai pengganti SD Negeri 040475 Tiga Serangkai.
Pada tahun 2020 lalu, digelontorkan dana Rp 600 juta yang semestinya dipakai untuk membangun tiga ruang kelas dan empat kamar mandi.
Kemudian, di tahun 2021, digelontorkan lagi dana Rp 447 juta untuk menyelesaikan bangunan yang ada.
Sayangnya, setelah uang habis entah dipakai untuk apa, sekolah tak kunjung selesai dan bisa dipakai.
“Kenapa sekolah ini dibangun tapi sampai sekarang belum juga digunakan, inikan namanya mubazir,” kata I Sitepu, perwakilan warga yang datang ke DPRD Karo.
Sitepu mengatakan, kalaupun Pemkab Karo mau bangun sekolah, semestinya dicari tempat yang memang benar-benar membutuhkan sarana pendidikan.
Sehingga, bangunan yang sudah dibangun tidak mubazir begitu saja.
“Inilah yang kami sayangkan. Setelah dibangun tidak ada muridnya,” kata Sitepu.
Menanggapi keluhan masyarakat, Ketua DPRD Karo, Iriani Tarigan mengatakan bahwa keluhan masyarakat ini menjadi catatan penting pihaknya.
Ia akan mengkaji dan memanggil Pemkab Karo, menanyakan kenapa hal ini bisa terjadi.
Padahal, dana yang digelontorkan terbilang fantastis.
“Sudah pasti salah konsep, sudah dibangun tapi tidak dimanfaatkan. Karena masih banyak desa yang membutuhkan sekolah di Kabupaten Karo ini. Ada yang bangunannya sudah jelek, ini sudah dibangun dengan dana yang banyak malah tidak dipergunakan,” katanya.***trb/mpc/bs