Medan(MedanPunya) Sejumlah siswa di Simalungun, Sumatera Utara (Sumut), memanjat pohon demi mendapatkan sinyal untuk sekolah daring. Gubernur Sumut (Gubsu) Edy Rahmayadi mengatakan hal tersebut menjadi salah satu persoalan yang dievaluasi terkait pembelajaran secara daring.
“Ini salah satu evaluasi,” ucap Edy di rumah dinas Gubsu, Medan, Selasa (4/8).
Edy mengatakan bakal meminta operator menyiapkan jaringan yang baik di wilayah-wilayah yang selama ini kesulitan sinyal. Hal ini, katanya, harus dilakukan agar para pelajar bisa mengikuti kegiatan belajar-mengajar secara daring dari rumah masing-masing.
“Semua yang bersangkutan dengan sinyal. Memperpanjang dan menyiapkan fasilitas jaringan. Itu dia kan ada aturan main. Jumlah manusianya, itulah diadakan jaringan. Karena dia kan bisnis,” tuturnya.
Sebelumnya, posting-an menunjukkan sejumlah siswa belajar dari atas pohon di Simalungun viral di media sosial. Para siswa ini disebut naik ke atas pohon untuk mendapatkan sinyal saat belajar daring.
Posting-an itu menunjukkan beberapa siswa berada di atas pohon sambil menggunakan ponsel. Beberapa anak juga terlihat di bawah pohon sambil memegang ponsel dan membawa buku.
Selain harus memanjat pohon, para siswa disebut harus berjalan kaki sejauh 2 km dari rumah untuk mencapai lokasi itu. Para siswa itu terdiri atas pelajar SMP dan ada yang merupakan mahasiswa.
Kepala Desa Siporkas Hendra Putra Saragih membenarkan kejadian itu. Menurutnya, ada tiga dusun di desanya yang tidak mendapatkan sinyal internet sehingga siswa harus memanjat pohon.
“Betul, tiga dusun itu. Dusun Bah Pasunsang, Dusun Butu Ganjang, Dusun Borno. Jangankan sinyal internet, untuk nelepon biasa saja sulit. Tiga dusun lah itu,” kata Hendra, Senin (3/8).***dtc/mpc/bs