Siswa SMP di Deli Serdang yang Tewas di Parit Diduga Korban Pembunuhan, Begini Kata Polisi

Lubukpakam(MedanPunya) Teka-teki kematian Muhammad Ilham (13), siswa SMP di Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang akhirnya terjawab.

Pihak kepolisian memastikan kalau kematiannya bukan karena kecelakaan lalu lintas. Korban diduga menjadi korban pembunuhan.

Pihak Polresta Deli Serdang telah melakukan gelar perkara dalam kasus ini, Senin (5/5).

Selain Satuan Lalulintas juga ikut mengikuti gelar Satuan Reserse Kriminal (Reskrim). Dari hasil gelar ini didapati korban mati bukan karena kecelakaan lalu lintas.

“Benar kita barusan saja selesai gelar perkara. Kesimpulannya memang tidak ada kejadian kecelakaan,” ujar Kasat Lantas Polresta Deli Serdang, AKP Johan Kurniawan.

Johan menerangkan kesimpulan tidak adanya kecelakaan lalu-lintas yang dialami oleh korban sesuai dengan fakta-fakta yang ada di lapangan.

Hal ini lantaran pihaknya sudah turun ke Tempat Kejadian Perkara (TKP). Kasus ini pun kini ditangani oleh Satreskrim.

“Kasusnya ditangani sama Reskrim selanjutnya. Reskrim mau olah TKP juga sama Iden (tim identifikasi),” kata Johan.

Muhammad Ilham ditemukan tewas di area parit Jln Pelak Lubuk Pakam pada 13 April lalu oleh warga.

Saat itu posisinya seperti sedang sujud sementara motor yang ia bawa sebelumnya berada di dekatnya.

Berdasarkan keterangan pihak keluarga kalau ban motor bagian depan berada di parit sementara bagian ban belakang diatas tanah.

Motornya bersender dengan tembok bengkel las yang jauh dari pemukiman warga.

Saat itu sama sekali tidak ada ditemukan bercak darah di lokasi. Korban meninggalkan rumah pada 12 April lalu.

Dari keterangan ibu korban, Suyati anaknya itu pergi meninggalkan rumah sekira pukul 18.00 WIB.

Jasadnya ditemukan sekitar 1 km dari rumah. Saat ditemukan bagian kepalanya penuh dengan luka yang diduga sabetan benda tajam.

“Pergi dari rumah untuk beli nasi sore-sore itu karena katanya dia lapar. Saya baru pulang undangan sempat ditanyanya mamak bawa apa. Karena nggak ada dan dia bilang lapar saya suruh beli nasi dan itulah dia pergi naik sepeda motor,” sebut Suyati (56).

Suyati saat itu menyebut tidak ada memiliki firasat apapun. Ia semakin gelisah ketika setelah azan magrib anaknya tidak juga kembali ke rumah.

Keluarga semakin panik karena hingga malam hari ketika dicari-cari kerumah teman-temannya ia juga tidak ditemukan.

“Kami malam sudah nggak tidur karena nggak pernah dia nggak pulang. Abang sama bapaknya cari ke rumah temannya pun nggak ada. Saya juga ikut cari malam-malam itu sampai naik becak muter-muter,” kata Suyati.

Pihak keluarga juga saat ini ada menduga kalau pelaku pembantaian terhadap Muhammad Ilham adalah kelompok geng motor.

Hal ini mengingat dalam waktu sebulan terakhir kelompok geng motor bukan hanya beraksi tengah malam saja tapi juga sore hari di Lubuk Pakam.

Apalagi lokasi tempat awal pertama kali jasad korban ditemukan jauh dari area pemukiman warga.

“Adik aku ini anak baik. Nggak pernah dia gabung-gabung sama kelompok geng motor gitu. Mana tau-tau dia itu mainnya pun nggak pernah jauh-jauh,” ucap abang kandung korban, Diki.

Kasus kematian Muhammad Ilham anak bungsu pasangan Rudi dan Suyati ini sudah dilaporkan ke Polresta Deli Serdang sejak April lalu.

Namun saat melapor dari bagian SPKT mereka diarahkan ke Bagian Unit Laka Satlantas karena dinilai kecelakaan.***trb/mpc/bs

 

 

 

 

Berikan Komentar:
Exit mobile version