Taput(MedanPunya) Pascagempa kembar (utama) dengan magnitudo 5,5 dan 5,6 yang terjadi di Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), hingga pukul 07.57 WIB, sudah terjadi tujuh kali gempa susulan.
“Hingga pukul 07.57 WIB, telah terjadi tujuh kali gempa susulan, pasca-gempa utama, dengan magnitudo maksimum 3,4 dan minimum 2,1,” ungkap Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, Selasa (18/3).
Sebelumnya, Daryono menjelaskan, wilayah Tapanuli Utara, Sumatera Utara, diguncang dua gempa bumi tektonik.
Gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo 5,5 dan 5,6.
Waktu kejadian gempa bumi pertama adalah 05.22.38 WIB dengan episenter terletak pada koordinat 1,91° LU; 99,10° BT, atau tepatnya berlokasi di darat 19 kilometer Tenggara Tapanuli Utara, pada kedalaman 10 kilometer.
Waktu kejadian gempa bumi kedua adalah 05.23.34 WIB dengan episenter terletak pada koordinat 1,90° LU; 99,02° BT, atau tepatnya berlokasi di darat 14 kilometer Tenggara Tapanuli Utara, pada kedalaman 10 km.
“Kedua gempa bumi ini memiliki selisih waktu kejadian 56 detik dan selisih jarak episenter 9 kilometer,” kata Daryono.
Daryono menjelaskan, memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar besar Sumatera segmen Toru.
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa kedua gempa bumi tersebut memiliki mekanisme mendatar,” ujarnya.
Daryono mengatakan, dampak gempa bumi dirasakan di Kecamatan Tarutung, Taput, dengan skala intensitas IV – V MMI (Modified Mercalli Intensity).
“Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti,” ujar Daryono.
Gempa juga terasa di daerah Kota Sibolga, Sumut, dengan skala intensitas III MMI.
Kepada masyarakat, Daryono mengimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Masyarakat juga diminta agar menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa.
“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum Anda kembali ke dalam rumah,” tuturnya.***kps/mpc/bs