Terungkap! Ini Kronologi 79 Warga Keracunan Gas dari PT SMGP

Jakarta(MedanPunya) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) buka suara terkait dugaan kebocoran gas pada lahan tapak persiapan sumur (well pad) T-11 milik PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) di Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara, Selasa kemarin.

Kejadian ini membuat 79 orang warga dirawat di rumah sakit. Warga yang berasal dari Desa Sibangor Julu dan Desa Sibangor Tonga tersebut mencium bau menyengat dari Well Pad T, hingga membuat beberapa orang mengalami gejala sesak nafas dan muntah.

Direktur Panas Bumi Kementerian ESDM, Harris mengatakan pihaknya telah menerima laporan dari SMGP yang merupakan pengembang lapangan panas bumi Sorik Marapi di kawasan tersebut. SMGP mengaku menerima laporan warga pada pukul 18.00.

“Laporan yang kami terima, saat laporan keluhan warga diterima, aktivitas di WellPad T adalah kegiatan bleeding sumur T-11 untuk menetralisir gas di dalam sumur yang menjadi bagian dalam rangkaian proses uji alir sumur T-11. Proses bleeding dimulai pukul 15.30 WIB hingga pukul 17.30 WIB dan direncanakan untuk dilanjutkan kembali keesokan harinya, beberapa saat setelahnya PT SMGP mendapat laporan adanya keluhan dari warga,” jelas Harris dalam keterangannya, Kamis (29/9).

Perlu diketahui, kegiatan uji alir sumur panas bumi memiliki risiko salah satunya berupa keluarnya gas H2S dalam prosesnya yang telah diantisipasi dengan serangkaian prosedur ketat, antara lain dengan melakukan penetralisiran gas H2S sebelum fluida sumur panas bumi dialirkan.

Pada tahap persiapannya, kegiatan uji alir sumur tersebut telah dikoordinasikan dan mendapatkan persetujuan dari Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal, Kepolisian dan masyarakat sekitar. Sedangkan pada tahap pelaksanaan, kegiatan tersebut juga dalam pengawasan bersama oleh Ditjen EBTKE, Pemda, Kepolisian dan perwakilan masyarakat sekitar.

Harris mengungkapkan, Kementerian ESDM pun segera merespons laporan tersebut dengan menugaskan Tim dari Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (Ditjen EBTKE) untuk melakukan investigasi.

“Saat ini Tim telah berada di lokasi dan melakukan koordinasi dengan Pemda Kabupaten Mandailing Natal, kepolisian dan PT SMGP untuk penanganan dan penelusuran lebih lanjut,” jelas Harris.

Penanganan dampak tersebut tengah difokuskan pada warga yang mengeluhkan kesehatannya, antara lain 79 warga yang di rawat di rumah sakit setempat. Sebanyak 18 orang di antaranya kini telah kembali ke rumah.

Sementara itu, situasi instalasi dan peralatan di PLTP Sorik Marapi saat ini dalam kondisi normal. Rangkaian kegiatan uji alir sumur T-11 telah dihentikan dan sumur dalam kondisi tertutup dan aman.***dtc/mpc/bs

 

Berikan Komentar:
Exit mobile version