Wali Murid SMPN 1 Pagar Merbau Ngeluh, Tiap Siswa Dikutip Rp 100 Ribu

Medan(MedanPunya) Wali murid SMP Negeri 1 Kecamatan Pagar Merbau, Kabupaten Deliserdang mengeluh atas adanya pengutipan uang Rp 100 ribu bagi setiap siswa.

Sejumlah wali murid mengaku berat membayar uang Rp 100 ribu ini karena pandemi.

“Katanya untuk uang pembangunan makanya bayar Rp 100 ribu. Kami tahunya sekolah yang minta, karena dimintai terus, ya kami bayar,” kata wali murid, Senin (17/1).

Wali murid tersebut mengatakan, mau tak mau mereka harus mencari pinjaman untuk membayar uang tersebut.

Beberapa wali murid juga mengaku heran, mengapa sekolah negeri bisa membayar uang pembangunan gedung.

Disebut mereka menyekolahkan anak ke sekolah negeri karena tidak mampu untuk masuk ke sekolah swasta.

Mereka paham kalau di sekolah negeri siswa bisa terbantu karena adanya dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

“Kita pun heran juga kok bisa macam sekolah swasta saja SMP Negeri 1 Pagar Merbau ini karena ada uang pembangunan. Di sekolah negeri lain kita tanya nggak adanya bayar-bayar seperti itu. Kelas VIII pun ikut bayar 100 ribu padahal setahun lagi bisa dibilang akan tamat,” kata wali murid.

Kepala SMP Negeri 1 Kecamatan Pagar Merbau, Kennedy Manurung mengakui ada pembayaran uang Rp 100 ribu untuk pembangunan gedung.

Ia berdalih pungutan itu bukan pihak sekolah yang meminta, melainkan pihak komite sekolah.

Disebut sudah ada kesepakatan antara Komite dengan wali murid.

“Tanya sama Komite Sekolah saja. Komite sekolah yang punya program. Komite sekolah inikan mitra sekolah jadi ada program mereka tambah gedung. Saya nggak mau campur itu kalau bagus untuk sekolah ya laksanakan saya bilang,” ucap Kennedy Manurung.

Kennedy mengakui dirinya dalam hal ini hanya sebatas mengetahui saja.

Ia menyebut baru setengah tahun bertugas di Pagar Merbau.

Pada saat penerimaan siswa baru kuota hanya ada 180 orang sementara pendaftar mencapai 300an orang.

Ini dianggap diresahkan oleh masyarakat karena banyak yang ingin anaknya bisa sekolah negeri.

“Dari situ terus komite ngusahakan gimana kalau kita buat gini (penambahan gedung). Saya bilang OK, tapi kalian yang bergerak karena sekolah nggak boleh pungut biaya.

Sudah saya bilang kalau kalian kumpul dana saya nggak mau itu pungutan tapi kalau sumbangan boleh. Itulah jawaban saya,” kata Kennedy.***trb/mpc/bs

 

 

Berikan Komentar:
Exit mobile version