Abaikan Lockdown, Warga Perancis Berjoget di Konser Musik sampai Dini Hari

Paris(MedanPunya) Ribuan orang berkumpul di Perancis pada Minggu (21/6) untuk merayakan festival musik tahunan dan melanggar aturan lockdown. Para pengunjung mengabaikan social distancing dan berjoget ria di jalan-jalan, menikmati alunan musik di Fete de la Musique (Hari Musik).

Akibatnya, polisi terlibat bentrokan dengan beberapa pengunjung di Paris dan demonstran di Nantes. Aparat menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa.

Gambar-gambar yang diperoleh selama acara berlangsung menuai kritik pedas dari banyak kalangan. Perancis telah melonggarkan banyak aturan lockdown virus corona.

Presiden Emmanuel Macron awal bulan ini menyatakan “kemenangan pertama” melawan Covid-19, dan pada Senin (22/6) sekolah-sekolah dibuka lagi untuk semua pelajar di bawah usia 15 tahun.

Bioskop juga dibuka lagi di seluruh Perancis dengan pembatasan ketat, yakni tidak boleh diisi lebih dari separuhnya.

Akan tetapi, ada kekhawatiran pemerintah terlalu cepat melonggarkan lockdown.

Hingga Selasa (23/6) siang WIB, Negeri “Eiffel” telah mengonfirmasi total lebih dari 160.000 kasus virus corona, dengan 29.663 korban meninggal dunia dan 74.612 pasien sembuh.

Jumlah kematian di Perancis adalah yang tertinggi kelima di dunia setelah Amerika Serikat (AS), Brasil, Inggris, dan Italia.

Jutaan orang Perancis biasanya turun ke jalan untuk merayakan acara tahunan ini, baik konser resmi maupun konser dadakan.

Menteri Kesehatan Olivier Veran telah meminta warga untuk terus menerapkan social distancing dalam segala keadaan, untuk melindungi diri sendiri dan orang-orang yang dicintai.

Akan tetapi festival musik akhir pekan lalu, termasuk di distrik Canal Saint-Martin dan Marais di Paris, mengabaikan social distancing dan sebagian besar orang berpesta tanpa masker.

Padahal, aturan yang berlaku di Perancis saat ini adalah pertemuan publik tak boleh dihadiri lebih dari 10 orang. Orang-orang merayakan festival itu sampai larut malam bahkan Senin dini hari (22/6).

Di Les Invalides, Paris, polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa setelah beberapa oknum melemparkan benda-benda. Sebanyak 7 orang ditangkap di ibu kota akibat provokasi itu.

Di Perancis, orang-orang seharusnya menjaga jarak 1 meter di tempat umum, wajib pakai masker di transportasi umum, dan perkumpulan 5.000 orang atau lebih tidak diizinkan hingga 31 Agustus paling cepat.

Di Nantes, ada juga demonstrasi untuk mengenang Steve Maia Canico, remaja 24 tahun yang tenggelam di sungai saat menghadiri festival tahun lalu, menyusul tindakan polisi yang membubarkan konser gratis.

Ribuan orang berjalan menuju Nantes dan berakhir bentrok dengan polisi. Banyak orang mengkritik acara itu, karena dikhawatirkan dapat memicu lonjakan kasus baru corona di Perancis.

“Saya tahu Fete de la Musique menyenangkan, tetapi tak bisakah kita menghindarinya tahun ini?” kata Dr Gilbert Deray dari RS La Pitie-Salpetriere Paris.

Ia menambahkan, akan menjadi bencana jika epidemi kembali melanda.***kps/mpc/bs

Berikan Komentar:
Exit mobile version