Berlin(MedanPunya) Kanselir Jerman Olaf Scholz sepakat untuk memasok Ukraina dengan tank Leopard 2, menurut laporan sejumlah media Jerman termasuk Der Spiegel, Selasa (24/1).
Jerman juga akan memberikan izin re-ekspor Leopard 2 dari sejumlah negara, seperti Polandia dan Finlandia, ke Ukraina.
Menurut aturan Jerman, negara-negara yang membeli persenjataan dari Jerman umumnya membutuhkan izin dari Berlin sebelum melakukan re-ekspor ke negara lain.
Laporan tersebut awalnya dirilis oleh Der Spiegel, yang menyebutkan bahwa Pemerintah Jerman akan mengizinkan setidaknya salah satu perusahaan mengirim tank Leopard 2 dari stok angkatan bersenjata Jerman, alias Bundeswehr.
Kabar tersebut muncul usai drama tarik-ulur di mana Berlin mendapat desakan dari para sekutunya untuk mengizinkan pengiriman main battle tank (MBT) generasi ketiga buatan Jerman tersebut ke Ukraina.
Selama berbulan-bulan, Scholz melawan desakan dari sejumlah pihak agar Jerman mengirim tank tersebut ke Ukraina.
Desakan tersebut berasal dari NATO, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, bahkan dari dalam anggota koalisi pemerintahannya, sebagaimana dilansir Al Jazeera.
Zelensky bahkan sempat mengkritik Jerman dengan menyebut kelambanan Jerman dalam mengirim tank ke Ukraina membuat banyak warga Ukraina kehilangan nyawa.
Jurnalis Al Jazeera Dominic Kane, melaporkan dari Berlin, menyebutkan bahwa tank Leopard 2 dapat membuat pasukan Ukraina lebih unggul daripada tentara Rusia.
“Hal yang diingat di sini adalah, nilai sebenarnya dari MBT Leopard 2 adalah lebih berat dan lebih cepat daripada kebanyakan tank Rusia yang diterjunkan di Ukraina,” kata Kane.
Dia menambahkan, beberapa negara di Uni Eropa juga memiliki tank Leopard 2.
“Prinsip di sini jelas, ada banyak dari mereka (tank Leopard 2) di Uni Eropa dan negara-negara NATO,” sambung Kane.
Sejauh ini, Jerman adalah salah satu negara terbesar yang menyumbangkan bantuan ke Ukraina.
Jerman sudah siap mengirim berbagai senjata pertahanan ke Ukraina seperti kendaraan pengangkut personel lapis baja, sistem pertahanan udara anti-pesawat, dan sistem pertahanan udara anti-rudal.
Di satu sisi, pengiriman tank dari Jerman dikhawatirkan sejumlah pihak dapat membuat Berlin semakin dalam terlibat dalam perang di Ukraina.
Kane melaporkan, Jerman sebelumnya sempat enggan mengirim tank Leopard 2, yang merupakan senjata ofensif, ke Ukraina.
“Jerman memiliki warisan sejarah sejak Perang Dunia II yang membebani semua kanselir Jerman, karena mereka tidak ingin terlihat berkonfrontasi langsung dengan Rusia,” kata Kane.***kps/mpc/bs